RPH Surabaya Terus Berbenah, Optimalkan IPAL

Dirut PD RPH Surabaya, Fajar Arifianto Isnugroho mendampingi anggota komisi B DPRD Surabaya sidak di RPH Banjarsugihan. --
Fajar berharap Pemkot Surabaya dapat memahami kondisi keuangan PD RPH sebagai Badan Usaha Milik Daerah (BUMD) dan tidak menetapkan tarif sewa yang terlalu tinggi untuk RPH Banjarsugihan.
"Kalaupun kami sewa, kami mintanya jangan mahal mahal karena RPH ini adalah perusahaan daerah BUMD. Tapi yang jelas kami belum tahu nantinya skemanya sewa atau seperti apa, sedang kami tunggu. Yang jelas untuk kebaikan bersama, " imbuhnya.
Pihaknya juga menyampaikan bahwa RPH Surabaya unit Banjarsugihan ini telah menjadi tulang punggung pemotongan babi di kota ini. Dengan kapasitas rata-rata 225 hingga 250 ekor per malam, unit ini telah memberikan kontribusi signifikan bagi pasokan daging babi di Surabaya.
"RPH Surabaya unit Banjarsugihan khusus untuk memotong babi permalam rata rata 225 sampai 250 ekor, " ulasnya.
BACA JUGA:Pemerhati Lingkungan: Sudah Saatnya Pengolahan Limbah RPH Jadi Bio Gas
Dalam seminggu RPH Banjarsugihan ini hanya melayani pemotongan empat kali.
"Seminggu hanya empat kali pemotongan, pada hari Selasa, Kamis, Minggu libur, di luar hari itu kita melakukan pemotongan, " jelasnya.
Fajar optimistis bahwa dengan perluasan fasilitas dan desain yang lebih modern, RPH Banjarsugihan akan mampu meningkatkan kapasitas pemotongan hingga lebih dari 400 ekor per malam. Hal ini diharapkan dapat memenuhi permintaan pasar yang terus meningkat, terutama saat perayaan Imlek.
"Kami berharap para jagal dapat bekerja lebih nyaman dan efisien di fasilitas baru ini. Dengan begitu, kualitas produk yang dihasilkan juga akan semakin baik." pungkasnya. (alf)
Sumber: