Komisi B DPRD Kabupaten Madiun Sidak Puskesmas Gantung, Buntut Pasien BPJS PIB Diarahkan ke RS Kota Madiun

Komisi B DPRD Kabupaten Madiun Sidak Puskesmas Gantung, Buntut Pasien BPJS PIB Diarahkan ke RS Kota Madiun

Anggota Komisi B DPRD Kabupaten Madiun saat melakukan sidak di Puskesmas Gantrung, Kecamatan Kebonsari, Senin 6 Januari 2025. -Radifa Aliya Putri/Juremi-

MADIUN, MEMORANDUM.CO.ID - Anggota Komisi B DPRD Kabupaten Madiun melakukan inspeksi mendadak (sidak) di Puskesmas Gantrung, Kecamatan Kebonsari. 

Hal ini menindaklanjuti laporan kasus pasien BPJS PIB penderita Hipertiroid yang minta surat rujukan untuk berobat di rumah sakit terdekat ditolak oknum petugas puskesmas tersebut. Justru diarahkan ke RS swasta di Kota Madiun. 

BACA JUGA:Kategori Utama Capaian Kepesertaan JKN 100 Persen, Kota Madiun Raih Penghargaan UHC dari BPJS

Setelah datang langsung dan melakukan audiensi dengan manajemen Puskesmas Gantrung, Ketua Komisi B DPRD Kabupaten Madiun, Wahyu Widayat menyatakan adanya miss komunikasi antara pihak puskesmas dan pasien. Pun permasalahan itu telah diselesaikan antar kedua belah pihak. 

“Dari keterangan kepala puskesmas, permasalahan sudah diselesaikan sehingga sudah tidak ada lagi masalah seperti itu,” ucap Wahyu, saat berkunjung ke Puskesmas Gantrung, Senin 6 Januari 2025. 

BACA JUGA:3 Periode Jadi Anggota DPRD Kabupaten Madiun, Slamet Riyadi Janji Jalankan Amanah Rakyat

Dengan adanya persoalan ini, dia berharap bisa dijadikan evaluasi oleh pihak manajemen Puskesmas Gantrung untuk memberikan pelayanan terbaik bagi masyarakat ke depannya. 

Tentunya hal ini juga berlaku bagi puskesmas lain yang berada wilayah Kabupaten Madiun, dalam rangka memberikan rujukan harus benar-benar melayani dengan baik.

BACA JUGA:Pelantikan Anggota DPRD Kabupaten Madiun Tunggu SK Gubernur

"Sebenarnya kami sudah tidak bosan-bosan mengimbau dan mengingatkan, serta melakukan evaluasi bagi mitra kerja kami setiap tiga bulan sekali, untuk mengoptimalkan pelayanan terhadap masyarakat,” tuturnya. 

Kepala Puskesmas Gantrung, Rucama Tunggul Kuswoyo membantah adanya pengarahan rujukan berobat ke rumah sakit swasta di kota Madiun kepada pasien peserta BPJS PBID. 

BACA JUGA:Anggaran Pakaian-Atribut 45 Anggota DPRD Kabupaten Madiun Terpilih Rp 599,9 Juta

Menurutnya, itu merupakan miss komunikasi yang terjadi antara pihaknya dengan pasien. Ke depannya, dia berkomitmen akan memberikan pelayanan terbaik untuk masyarakat. (dif/jur)

Sumber: