Setop Kekerasan Anak: Kasus di SMA Gloria 2 Surabaya Jadi Pelajaran Berharga

Setop Kekerasan Anak: Kasus di SMA Gloria 2 Surabaya Jadi Pelajaran Berharga

Ivan Sugiyanto membuat video permohonan maaf dan akan menyerahkan diri ke polisi.--

1. Peningkatan Pendidikan dan Sosialisasi tentang Hak Anak

Masyarakat, termasuk anak-anak itu sendiri, harus diberikan pemahaman yang lebih mendalam mengenai hak-hak mereka. Kampanye tentang hak anak perlu diperkuat, baik di sekolah maupun dalam masyarakat umum, agar anak-anak mengetahui bahwa mereka berhak dilindungi dari kekerasan. Dengan adanya pemahaman ini, diharapkan anak-anak lebih berani melapor ketika menghadapi kekerasan.

2. Perbaikan dan Pengawasan Terhadap Lembaga Pendidikan

Kekerasan di sekolah seringkali terjadi karena lemahnya pengawasan terhadap interaksi antara guru dan siswa. Pemerintah harus lebih ketat dalam mengawasi lembaga pendidikan, baik dari sisi kurikulum, kebijakan, maupun perilaku pendidik. Program pelatihan dan penguatan kapasitas bagi para guru dan tenaga pendidik terkait dengan pengelolaan kelas, pencegahan kekerasan, dan psikologi anak perlu diperluas.

3. Penegakan Hukum yang Tegas

Kasus kekerasan terhadap anak harus ditangani dengan serius dan hukuman yang tegas bagi pelaku. Hukuman yang adil dan tegas akan memberikan efek jera bagi pelaku kekerasan dan memberikan rasa aman bagi anak-anak. Selain itu, pendekatan hukum yang ramah anak juga penting agar proses hukum berjalan dengan sensitif terhadap kondisi psikologis anak yang menjadi korban.

4. Peningkatan Peran Orang Tua dan Masyarakat

Selain pemerintah dan lembaga pendidikan, perlindungan anak juga sangat bergantung pada peran orang tua dan masyarakat. Orang tua harus aktif dalam mengawasi kehidupan anak-anak mereka, tidak hanya di rumah, tetapi juga di lingkungan sosial lainnya. Sementara itu, masyarakat sekitar juga harus lebih peduli terhadap kasus-kasus kekerasan yang terjadi di sekitar mereka, dan tidak tinggal diam.

5. Pendampingan Psikologis bagi Anak Korban Kekerasan

Anak-anak yang menjadi korban kekerasan seringkali membutuhkan pendampingan psikologis untuk memulihkan kondisi mental mereka. Pemerintah dapat bekerja sama dengan lembaga-lembaga sosial dan psikolog untuk memberikan dukungan emosional dan psikologis bagi anak-anak yang terlibat dalam kasus kekerasan. Pendampingan ini akan membantu anak-anak untuk mengatasi trauma dan kembali pulih.

Perlindungan terhadap anak di Indonesia masih menjadi pekerjaan rumah yang besar bagi pemerintah dan masyarakat. 

Kasus kekerasan terhadap siswa di SMA Gloria 2 Surabaya hanya salah satu contoh dari banyaknya kasus serupa yang belum teratasi dengan baik. 

Pemerintah harus hadir dengan kebijakan yang lebih tegas dan program yang lebih efektif dalam melindungi anak-anak. 

Selain itu, dukungan dari orang tua, sekolah, dan masyarakat juga sangat penting dalam menciptakan lingkungan yang aman bagi anak-anak.

Anak-anak adalah masa depan bangsa, dan sudah seharusnya mereka mendapatkan perlindungan maksimal dari berbagai ancaman. 

Sumber: