PIT Kebencanaan ke-8 Banda Aceh, Unitomo Gagas Konsep Gentabrata

PIT Kebencanaan ke-8 Banda Aceh, Unitomo Gagas Konsep Gentabrata

Prof Siti Marwiyah memberikan paparan ilmiah tentang tantangan hukum dalam manajemen bencana di Indonesia.--

SURABAYA, MEMORANDUM.CO.ID - Universitas Dr Soetomo (Unitomo) Surabaya mengambil peran penting dalam Pertemuan Ilmiah Tahunan (PIT) Kebencanaan ke-8 tahun 2024 yang berlangsung di Banda Aceh.

Rektor Unitomo Prof Dr Siti Marwiyah, yang juga menjabat sebagai wakil ketua V (Bidang Kebijakan & Hukum Kebencanaan) di Ikatan Ahli Bencana Indonesia (IABI) menjadi salah satu pembicara utama dalam acara ini. 

Mengusung tema Role of Science and Practice in Building Resilience, PIT Kebencanaan ke-8 ini merupakan bagian dari UNESCO IOC 2nd Global Tsunami Symposium.

BACA JUGA:Lewat Green Economy dan Pemasaran Online, Tim Dosen PPM Unitomo Dongkrak Pendapatan PKL Jalur Gaza

BACA JUGA:Unitomo Tambah Guru Besar di Bidang Ilmu Manajemen Keuangan

Dalam diskusi round table bertema Industrial Disaster and Technological Failure Induced by Earthquake and Tsunami, Prof Marwiyah menyampaikan materi tentang tantangan hukum dalam manajemen bencana di Indonesia.

Ia menyoroti posisi Indonesia di Pacific Ring of Fire, yang menghadirkan risiko bencana sekaligus peluang untuk membangun masyarakat tangguh bencana melalui keterampilan bertahan berbasis local wisdom dan sistem pendidikan yang kuat.

“Sebagai bagian dari kontribusi, Unitomo menawarkan konsep Gentabrata yang di gagas untuk mendorong kolaborasi pentahelix (akademisi, pemerintah, bisnis, media, dan masyarakat) dalam pengurangan risiko bencana dengan slogan Gerakan Tangguh Bencana Rakyat Semesta,” ujarnya, Sabtu, 8 November 2024.

BACA JUGA:Tingkatkan Kemampuan dan Pengetahuan Mahasiswa, Unitomo Jalin Kerja Sama dengan RS Ubaya

BACA JUGA:Ratusan Mahasiswa Baru Unitomo Digembleng Wawasan Kebangsaan di Koarmada II

Pada kesempatan ini, juga diluncurkan program Sycordes. Yakni, implementasi Gentabrata di tingkat desa yang berfokus pada kesiapsiagaan tsunami di  Destanami (Desa Tangguh Bencana Tsunami).

Selain itu, sebagai bentuk kerja sama yang lebih erat, telah dilakukan pula penandatanganan MoU antara Unitomo yang diwakili Prof Marwiyah sebagai rektor Unitomo dengan Universitas Syiah Kuala yang diwakili oleh Prof Dr Ir Marwan selaku rektor USK Banda Aceh.

Rektor USK berharap, dengan adanya kerja sama ini kedua institusi dapat berbagi visi dalam penguatan upaya mitigasi bencana.

“Kita harap kerja sama ini dapat mendukung pencapaian indikator kinerja utama perguruan tinggi,” tuntas Marwan. (bin)

Sumber: