Survei Republic Institute Pilkada Madiun, Maidi-Panuntun Dinilai Unggul
The Republic Institute kembali merilis hasil survei Pilwalkot 2024 Kota Madiun mulai tanggal 13-18 November di I Club--
MADIUN, MEMORANDUM.CO.ID - Tahapan debat publik maupun kampanye tampak memengaruhi angka elektabilitas alias tingkat keterpilihan masing-masing pasangan calon (paslon). Itu terungkap, saat lembaga penelitian The Republic Institute kembali merilis hasil survei Pilwalkot 2024 Kota Madiun mulai tanggal 13-18 November di I Club, Rabu 20 November 2024.
Peneliti Utama The Republic Institute, Sufiyanto membenarkan hal tersebut. Berdasarkan hasil survei, debat publik pertama yang diadakan KPU dan kampanye memiliki pengaruh sebesar 57,4 persen.
"Memang tidak semua. Sebanyak 25,7 persen mengaku tidak terpengaruh dan 16,9 persen sisanya memilih tidak menjawab," ujarnya.
BACA JUGA:Cawali Maidi Ziarah ke Makam Tokoh di Kota Madiun
Lebih rinci, Sufyanto menyebut, dari angka tersebut para paslon memiliki tingkat efektivitas masing-masing. Misalnya, paslon nomor urut 2, Maidi-F Bagus Panuntun (Madiun) yang dinilai cukup efektif dalam berkampanye di angka 62,5 persen dan 60,5 persen masyarakat mengaku menerima debat yang disajikannya.
Disusul, paslon nomor urut 3, Bonie Laksmana-Bagus Rizki Dinarwan (Bonus) yang mendapat nilai 25,4 persen dalam efektivitas kampanye dan hanya 24,4 persen yang menerima debat yang disampaikannya. Sedangkan, paslon nomor urut 1, Inda Raya Ayu Miko Saputri-Aldi Dwi Prastianto (Dadi) hanya mendapat nilai kampanye 7,1 persen dan debat publik 6,1 persen.
"Untuk pertanyaan efektivitas paslon dalam berkampanye, ada sekitar 5 persen responden memilih tidak tahu atau tidak menjawab. Kalau yang debat publik ada sekitar 9 persen," sebutnya.
BACA JUGA:Paslon Maidi-Panuntun Tangkap Ikan Bersama Masyarakat
Senada dengan itu, Sufyanto mengungkapkan, angka tersebut akhirnya berdampak pada elektabilitas masing-masing paslon. Dimana, paslon Madiun mengalami kenaikan 1,5 persen dibanding hasil survei pada bulan Oktober lalu. Yakni, yang semula 6,57 persen jadi 67,2 persen. Kemudian, paslon Bonus di angka 24,5 persen yang notabene mengalami penurunan 0,5 persen. Sementara, paslon Dadi 5,5 persen atau naik 0,3 persen dari hasil survei sebelumnya.
"Sedangkan sisanya alias 2,8 persen responden belum menentukan pilihan mereka," ungkapnya.
Namun demikian, Sufiyanto menilai pergerakan data masih memungkinan untuk terjadi seiring adanya debat publik kedua dan sisa masa kampanye. Akan tetapi, perubahan itu tak akan signifikan. Lantaran, tingkat kepastian memilih responden sudah mencapai 82 persen.
BACA JUGA:Cawali Madiun Maidi: UMKM Kurangi Angka Pengangguran
"Ada beberapa variabel yang memengaruhi selain debat dan kampanye. Yaitu, pemilih rasional yang menunggu program dan sebagian pemilih masih berharap imbalan," terangnya.
Terlepas dari itu pihaknya menggunakan metode analisis stratified random sampling dengan margin of error (MoE) sebesar 3,2 persen. Sasarannya, 800 responden yang tersebar di seluruh kelurahan di Kota Madiun.
Sumber: