Bupati Subandi Prihatin, Narkoba Merambah Pelajar SLTP dan SLTA di Sidoarjo
Diseminasi hasil survei prevalensi penyalahgunaan narkoba di Ruang Media Center BNNK Sidoarjo--
SIDOARJO, MEMORANDUM.CO.ID - Bupati Sidoarjo Subandi, menghadiri diseminasi hasil survei prevalensi penyalahgunaan narkoba di Ruang Media Center BNNK Sidoarjo, Rabu, 26 November 2025. Hal ini merupakan komitmen pemerintah dalam penurunan angka penyalahgunaan narkoba.
Kegiatan tersebut dihadiri Kepala BNNK Sidoarjo Kombespol Gatot Soegeng Soesanto, Kepala BPS Sidoarjo Mohammad Ismail, Kepala Bakesbangpol Sidoarjo Fredik Suharto, Wakil Ketua DPRD Sidoarjo Warih Andono, perwakilan Kodim 0816/Sidoarjo, Polresta Sidoarjo, Kejaksaan Negeri Sidoarjo, dan Umsida.
BACA JUGA:Bupati Sidoarjo Serahkan Donasi ASN ke Ponpes Al-Khoziny Buduran

Mini Kidi--
Subandi mengapresiasi BNNK dan seluruh pihak yang terlibat dalam pelaksanaan survei prevalensi narkoba pertama di Kabupaten Sidoarjo. Ia menekankan bahwa persoalan narkoba bukan sekadar isu kesehatan, tetapi berkaitan erat dengan masa depan generasi muda, keamanan lingkungan, serta ketahanan sosial masyarakat. Terlebih, Sidoarjo merupakan wilayah strategis yang berbatasan langsung dengan Surabaya yang memiliki bandara, terminal, kawasan industri, dan lebih dari 7.000 perusahaan.
“Kepadatan dan mobilitas ini memberi tantangan tersendiri. Karena itu, hasil survei ini sangat penting sebagai dasar kebijakan,” ujar Subandi.
BACA JUGA:Bupati Sidoarjo Sidak Lokasi Banjir dan Perintahkan Percepatan Penanganan
Menurutnya, dukungan anggaran dan kebijakan yang efektif harus bertumpu pada data akurat, sehingga pemetaan kerawanan wilayah dan kelompok rentan dapat dilakukan secara tepat untuk memperkuat upaya pemberantasan narkoba.
Subandi menyebut bahwa proses pemulihan pecandu tidak dapat dibebankan hanya kepada BNN. Kolaborasi antara Pemkab Sidoarjo, puskesmas, rumah sakit, dan berbagai fasilitas kesehatan mutlak diperlukan dalam penyediaan ruang rehabilitasi agar layanan semakin mudah dijangkau masyarakat.
Subandi mengungkapkan keprihatinannya terhadap tingginya angka perceraian di Jawa Timur, di mana Sidoarjo berada di peringkat ketiga. Banyaknya perceraian tersebut karena berkaitan dengan penyalahgunaan narkoba di kalangan usia muda.
BACA JUGA:Ironis! Modin Tinggal di RTLH, Bupati Sidoarjo Bantu Percepat Perbaikan
Bahkan, narkoba sudah merambah siswa SMP (SLTP), dan SLTA (SMK). Karena itu, data survei ini akan menjadi pijakan penting dalam penyusunan kebijakan pada tahun mendatang.
Kepala BNNK Sidoarjo Kombespol Gatot Soegeng Soesanto menjelaskan bahwa Sidoarjo kini memiliki data indeks prevalensi sebesar 0,133 % atau 133 penyalahguna per 100.000 penduduk. Ia menilai data ini penting untuk menentukan intervensi, terutama di wilayah yang berbatasan dengan Surabaya yang teridentifikasi paling rawan.
Ia juga mengungkap bahwa 50 % penyalahguna belum pernah mengakses layanan rehabilitasi sehingga perluasan akses menjadi prioritas.
Sumber:



