Mimbar Akademik di UB: Abah Anton dan Dimyati Uraikan Sinergi Malang Raya
Paslon ABADI tampil mengesankan pada mimbar akademik di UB.--
Sementara itu, Dimyati Ayatulloh membuka sesi diskusi dengan pernyataan menarik bahwa Kota Malang adalah ‘Miniatur Nusantara’.
Dimyati menjelaskan bahwa Kota Malang sebagai pusat pendidikan berperan penting dalam mencerminkan keragaman sosial-budaya Indonesia. Kota ini, dengan wilayahnya yang terbatas namun berpenduduk padat, membutuhkan solusi inovatif untuk mengembangkan ekonomi kreatif.
“Malang ini wilayahnya cukup terbatas tapi masyarakatnya padat maka ekonomi kreatif yang paling tepat di Kota Malang,” kata Dimyati.
Ia menekankan pentingnya pembangunan yang terintegrasi antara Kota Malang, Kabupaten Malang dan Kota Batu untuk menghadapi tantangan urban, seperti kemacetan dan banjir.
BACA JUGA:Jelang Pilkada, Abah Anton Ajak Jemaah Cinta Umat Perkuat Doa
BACA JUGA:Ormas Malang Abadi Siap Menangkan Abah Anton-Dimyati, Kawal hingga 5 Tahun
Rektor UB Prof. Widodo menyampaikan data jumlah kunjungan wisatawan ke Malang Raya terus meningkat setiap tahunnya, berkat berbagai variasi destinasi yang ditawarkan. Harapannya, sinergi antara ketiga wilayah agar dapat memaksimalkan potensi ekonomi dan Pendidikan.
“Malang Raya memiliki lebih dari 200.000 UMKM yang dapat menjadi daya dukung perekonomian,” terang Widodo.
Ia menambahkan bahwa Malang berpotensi menjadi destinasi pendidikan internasional, dengan banyaknya mahasiswa dari Timur Tengah, Jepang, Tiongkok dan wilayah lain dari benua Asia yang menuntut ilmu di Kota Malang.
Karena itu, pihaknya menitipkan untuk seluruh Cakada untuk menguatkan sinergi Malang Raya.
Diharapkan Cakada mampu menciptakan kolaborasi yang lebih erat dan efektif di antara pemimpin daerah untuk membangun Malang Raya yang lebih maju, berkelanjutan, dan harmonis. Sinergi ini diyakini dapat membawa Malang Raya sebagai destinasi utama di Indonesia yang berdaya saing global.
Mimbar akademik berlangsung menarik, tim ABADI menjadi pusat perhatian, Abah Anton dan wakilnya Dimyati tampil cukup percaya diri, mampu menyampaikan gagasan sesuai waktu yang ditentukan.
Saking menariknya acara baru selesai pada pukul 17.00 WIB. Abah Anton langsung menjadi sosok yang diserbu awak media dan Mahasiswa UB. (ktr/ari)
Sumber: