Antisipasi Banjir, Warga Wonocolo Pabrik Kulit Minta Jalan Dipaving
Kondisi RT 04 Jalan Wonocolo Pabrik Kulit yang belum dipaving. -Oskario Udayana-
“Estimasi anggaran dakel per kelurahan untuk drainase kisaran Rp 1,5 Miliar. Jadi atensi prioritas untuk penanganan genangan,” kata Muslich kepada wartawan, Jumat 1 November 2024.
Misal di Jemursari Gang Masjid, acapkali timbul genangan setinggi 20-25 centimeter (cm) terutama saat hujan deras. Pihaknya pun memutuskan meningkatkan kapasitas drainase dari semula selebar 30-40 cm menjadi 40-60 cm. Ada pula di Margorejo Indah melakukan pembuatan jalur drainase baru.
“Secara keseluruhan sudah 70 persen, masih terus berjalan sampai 2026,” sebutnya.
BACA JUGA:Polres Pelabuhan Tanjung Perak Kirim Bantuan Kemanusiaan untuk Korban Banjir di Jawa Tengah
Tapi, yang menjadi kendala yakni, di sekitar kawasan Uinsa Surabaya. Saluran air di daerah tersebut belum terkoneksi langsung ke Saluran Induk Kebon Agung. Harus memutar ke area permukiman warga yang tentu membutuhkan waktu lebih lama. Pihaknya pun telah berencana membuat saluran tembusan baru.
“Karena merupakan lahan pemprov, kami sudah mengajukan dan berkirim surat,” ucap dia.
BACA JUGA:Pj Bupati Pasuruan Ingatkan Wabah Penyakit Pasca Banjir
Muslich mengungkapkan, di wilayah Wonocolo tersedia 2 boezem untuk tampungan air. Serta, 1 rumah pompa, dan 2 rumah pompa penyangga di kecamatan lain. Pihaknya pun optimis upaya tersebut dapat meminimalisir timbulnya genangan pada tahun ini. Tentu juga membutuhkan kepedulian warga sekitar.
BACA JUGA:Perencanaan Pembangunan 2025, Komisi C DPRD Surabaya Ingatkan Penyelesaian Masalah Banjir
“Kami sudah rutin kerja bakti massal agar tak ada drainase yang buntu,” terangnya. (rio)
Sumber: