Surabaya Perketat Pengawasan Cegah Penyebaran PMK
Grafis virus penyakit mulut dan kuku (PMK).-Oskario Udayana-
SURABAYA, MEMORANDUM.CO.ID - Wabah penyakit mulut dan kuku (PMK) yang telah menyerang 30 kabupaten/kota di Jatim membuat Pemerintah Kota (Pemkot) SURABAYA meningkatkan kewaspadaan. Pemkot SURABAYA melakukan antisipasi dengan memperketat pengawasan dan pemeriksaan kesehatan hewan ternak di Kota Pahlawan.
BACA JUGA:16 Sapi Dilaporkan Mati, DPRD Pasuruan Desak Dinas Peternakan Lebih Serius Tangani PMK
Wali Kota Surabaya, Eri Cahyadi, menjelaskan bahwa Dinas Ketahanan Pangan dan Pertanian (DKPP) Surabaya secara rutin memeriksa Surat Keterangan Sehat Hewan (SKKH) asli dari daerah asal hewan ternak yang masuk ke Surabaya.
"Hal ini dilakukan untuk memastikan hewan ternak yang masuk bukan berasal dari wilayah yang terjangkit wabah PMK," kata Wali Kota Eri, Senin 6 Januari 2025.
BACA JUGA:Kasus PMK, Pemkab Ngawi Tidak Tutup Pasar Hewan
Selain itu, DKPP Surabaya juga gencar melakukan sosialisasi dan pemeriksaan kesehatan hewan ternak milik peternak di Surabaya.
"DKPP terus bergerak ke peternak-peternak sapi di Surabaya. Kita ada sosialisasi kepada mereka, sambil melakukan pengecekan kesehatan," tegasnya.
BACA JUGA:Cegah PMK, Petugas BBVet Ambil Sampel Darah Hewan Ternak
Hingga saat ini, Wali Kota Eri memastikan belum ditemukan kasus PMK di Surabaya. Pemkot Surabaya akan terus memperketat pengawasan dan monitoring di lapangan untuk mencegah masuknya virus PMK.
"Alhamdulillah belum, semoga tidak ada. Di Rumah Potong Hewan (RPH) juga tidak ada," ungkapnya.
BACA JUGA:Wabah PMK, Pemkab Ngawi Serukan Mitigasi Aktif
Terkait vaksinasi hewan ternak, Wali Kota Eri menyatakan masih berkoordinasi dengan pihak terkait mengenai ketersediaan stok vaksin.
BACA JUGA:Komisi II DPRD Ngawi Dukung Anggaran Pengadaan Vaksin PMK Sapi
"Kita masih melakukan koordinasi dengan vaksinnya karena ketersediaan vaksin bukan dari pemkot," pungkasnya. (rio)
Sumber: