Sehari Terjadi Dua Laka Kereta Api di Malang, Diduga Keduanya Lakukan Bunuh Diri
Evakuasi korban. --
MALANG, MEMORANDUM.CO.ID- Pada Rabu 9 Oktober 2023 di jalur kereta api (KA) Kepanjen-Pakisaji, telah terjadi dua kali kecelakaan yang diakibatkan tertabrak KA.
Dimana pada paginya sekira pukul 05.40 wib, dialami oleh warga desa Ngadilangkung yang bernama Nur Sai (67).
Sedangkan pada Rabu malam sekira pukul 19.10 wib dialami oleh Siva Salsabila Ramadani (21), warga jalan Zainal Zakse kota Malang yang terserempet KA Majapahit no 215 jurusan Malang-Pasar Senin.
"Kemungkinan ada indikasi bunuh diri, soalnya KA sudah bunyikan bel isyarat 35 tapi korban tidak menghindar," terang, AKP. Indra Subekti Kapolsek Pakisaji, Kamis 10 Oktober 2024.
BACA JUGA:Tragedi Bunuh Diri Sekeluarga di Malang Diduga Dipicu Masalah Ekonomi
BACA JUGA:Wanita Kucur Bunuh Diri Masuk Sumur Tetangga
Kapolsek menjelaskan, berdasarkan keterangan saksi yaitu masinis dirinya melihat adanya orang menyeberang rel, begitu melihat hal itu dirinya membunyikan isyarat 35. Akan tetapi korban sepertinya tidak merespon sehingga terjadilah laka KA tersebut.
Kejadian itu sendiri tepatnya di jalur rel kereta api KM 60+8/9 Desa Pakisaji kecamatan pakisaji Kabupaten Malang. Kereta Api Majapahit yang di masinisi oleh Chaerul Mahmud dengan Asisten Prasetiya Eki Anggara, dengan nomer log :CC2039509.
"Atas kejadian tersebut pihak Polsuska langsung melaporkan ke Polsek Pakisaji," ucapnya
BACA JUGA:Soal Aksi Bunuh Diri di Gedung Filkom UB, Ini Kata Polisi
BACA JUGA:Sekeluarga di Kota Malang Diduga Bunuh Diri, Tinggalkan Wasiat untuk Anak
Lebih lanjut, AKP Indra mengatakan, saat menerima laporan itu langsung menurunkan anggotanya untuk lakukan olah TKP dan meminta keterangan pada beberapa saksi yang ada didekat lokasi kejadian.
Karena korban alami luka yang cukup serius pada bagian kepala dan beberapa bagian tubuh langsung meninggal dilokasi kejadian, dengan begitu meminta bantuan pada PMI kabupaten Malang untuk dilakukan evakuasi dan langsung di bawa ke KM. RSUD Kanjuruhan Kepanjen untuk dilakukan visum.
"Sedangkan pihak Polsek langsung berusaha untuk menghubungi pihak keluarga korban," tutup AKP Indra. (kid)
Sumber: