Wujud Implementasi Pancasila, Dekan FKIP Unipra Dukung Program Kunjungan Pelajar ke Museum

Wujud Implementasi Pancasila, Dekan FKIP Unipra Dukung Program Kunjungan Pelajar ke Museum

Dekan FKIP Unipra Dr Kurniasari MPd.--

SURABAYA, MEMORANDUM.CO.ID - Rencana Pemerintah Kota (pemkot) Surabaya yang akan memasukkan program kunjungan pelajar ke museum dalam struktur kurikulum pendidikan menuai respons positif.

Bahkan Dekan Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan (FKIP) Universitas WR Supratman (Unipra) Surabaya Dr Kurniasari MPd memberikan dukungan.

Disampaikan Kurniasari, kebijakan yang dirancang oleh pemkot tersebut sangat bagus. Sebab menjadi sebuah bentuk implementasi dari mata pembelajaran Pancasila.

BACA JUGA:Sambut Hari Kemerdekaan, Unipra Adakan Belasan Lomba Kreatif

"Di dalam kurikulum merdeka itu memang ada yang namanya penguatan profil pelajar Pancasila. Jadi bagaimana outputnya nanti pada 10 tahun mendatang, anak-anak yang saat ini masih di sekolah dasar, nah ketika sudah siap untuk mandiri dan tanggung jawab, maka itu memiliki karakter yang terdapat dalam nilai-nilai dalam sila-sila Pancasila," ungkap Kurniasari ditemui, Jumat, 23 Agustus 2024.

Di sisi lain, menurut telaahnya, mengunjungi museum adalah salah satu cara untuk mendidik siswa agar tidak lupa dengan hal-hal yang berbau sejarah. Sehingga sangat penting jika pelajar SD sampai SMP diwajibkan untuk mengikuti program ini.

"Pergi ke museum merupakan salah satu usaha pendidik yaitu guru untuk bagaimana membentuk karakter generasi bangsa yang berpancasila dengan mengenal sejarah," katanya.

BACA JUGA:Civitas Akademika dan Ormawa Semarakkan Dies Natalis Unipra ke-39

Kurniasari pun merasakan bahwa untuk mendidik seorang siswa tidak seperti bermain game. Namun seorang siswa dituntut untuk menjadi anak yang mandiri memenuhi kebutuhan diri sendiri, dan bertanggung jawab atas tindakan serta keputusan yang diambilnya.

"Jadi mengajarkan ke anak-anak tidak seperti main game yang kalau mati kita bisa hidup lagi, tidak. Tapi bagaimana kita dalam menjalani suatu proses dan tidak semua orang, saya rasa berani untuk berproses," tukasnya.

Dirinya memaparkan, nilai-nilai luhur Pancasila mengandung beragam poin nilai positif. Di antaranya ada nilai ketuhanan, nilai kemanusiaan, nilai persatuan, nilai kerakyatan, dan nilai keadilan. Kesemuanya ini dinilai Kurniasari perlu untuk diajarkan kepada anak sejak usia dini. 

BACA JUGA:Tak Mau Apatis Pemilukada, BEM Unipra Temui KPU Jatim

"Karakteristik yang terdapat dalam nilai-nilai luhur Pancasila itu betul-betul secara nyata, jika Itu memang betul-betul dilakukan, maka pasti akan menguatkan si anak ini bisa survive nantinya. Indonesia akan semakin kuat di 10 sampai 20 tahun mendatang," pungkas Kurniasari. (mg29/bin)

Sumber: