Khofifah Berselawat Larut Syahdu Bersama Lautan Masyarakat di Lumajang, Ini Pesannya

Khofifah Berselawat Larut Syahdu Bersama Lautan Masyarakat di Lumajang, Ini Pesannya

Khofifah Indar Parawansa berselawat bersama ribuan jemaah di Lumajang.--

LUMAJANG, MEMORANDUM - Ketua Umum PP Muslimat NU yang juga Gubernur Jatim periode 2019-2024 menyatu bersama lautan masyarakat dalam syahdunya LUMAJANG berselawat yang digelar di Stadion Semeru Kabupaten LUMAJANG, Kamis 15 Agustus 2024 malam.

Dalam acara Lumajang Bershalawat yang digelar oleh Pemkab Lumajang bersama HIPMI Kabupaten Lumajang, puluhan ribu masyarakat dari seluruh penjuru Kabupaten Lumajang diajak larut dalam syahdunya selawat bersama Majelis Salawat Syubanul Muslimin dan Nurus Solah. 

Dalam kesempatan ini, secara khusus Khofifah memberikan tausiah kemerdekaan. Ditegaskannya bahwa sejatinya selawat adalah salah satu cara merawat kerukunan bangsa, kedamaian bangsa, dan keutuhan NKRI.

“Suatu saat sebelum Afghanistan jatuh ke tangan Taliban, Presiden Ashraf Ghani pernah bertanya pada Presiden Jokowi berapa jumlah suku di Indonesia. Yang kemudian dijawab oleh Presiden Jokowi bahwa jumlah suku di Indonesia ada sebanyak 714 suku,” cerita Khofifah.

BACA JUGA:Apresiasi Jasa dan Pengabdian Luar Biasa Gerakan Pramuka Jatim, Khofifah Terima Penghargaan Lencana Melati

Jawaban Presiden Jokowi tersebut membuat Presiden Ashraf Ghani kaget. Dengan jumlah suku sebanyak itu, Presiden Ashraf Ghani terheran bagaimana Indonesia bisa aman damai dan terjaga kerukunannya. 

Sementara di Afghanistan yang hanya terdiri dari tujuh suku, sedikit permasalahan saja bisa menyulut perpecahan hingga mendalam bahkan berjepanjangan. Hal itu membuatnya bertanya-tanya apa rahasia Indonesia bisa merawat keutuhan NKRI.

“Ada banyak cara dan banyak elemen yang terus berupaya merawat keutuhan negeri ini. Guru-guru kita, para tokoh agama, mengajarkan dan mengajak kita beragam-ragam selawat, beragam-ragam dzikir, sejatinya adalah mereka sedang mengajarkan kedamaian,” tegasnya.

Bukan tanpa alasan, hal itu kemudian dijabarkan oleh Khofifah, bahwa selawat dan dzikir yang dilantunkan oleh seseorang maka akan mendatangkan ketenangan. Hati yang gelisah, hati yang sedang kalut dan galau ketika diajak dalam syahdunya selawat dan dzikir maka akan berubah menjadi tenang dan mendatangkan pikiran yang jernih. Tidak hanya itu, lantunan selawat juga mendatangkan berkah dari Allah SWT. 

BACA JUGA:Pemuda Pancasila Surabaya Resmi Dukung Eri Cahyadi dan Khofifah di Pilwali dan Pilgub

“Maka ketenangan ini yang merawat bangsa ini. Bahwa selawat juga lantunan dzikir yang merawat kebhinekaan kita, merawat NKRI kita. Selawat juga menjadi cara kita mencintai bangsa Indonesia,” tegas Khofifah.

Oleh sebab itu, secara khusus ia menyampaikan terima kasih dan apresiasinya pada Pemkab Lumajang khususnya Pj Bupati Lumajang Indah Wahyuni bersama HIPMI Lumajang yang berinisiatif menggelar majelis Lumajang Bershalawat dalam rangka peringatan HUT ke-79 Kemerdekaan RI.

Ditegaskannya, bahwa majelis yang melantunkan selawat ini akan melangitkan doa-doa masyarakat Lumajang, sehingga Allah SWT akan menurunkan keberkahan, kedamaian dan juga kemaslahatan bagi seluruh masyarakat Lumajang, juga untuk masyarakat Jawa Timur dan untuk bangsa Indonesia.

“Semoga Allah menjadikan negeri kita baldatun thayyibatun wa rabbun ghofur, sebuah bangsa yang penuh ketentraman dan dilimpahkan keberkahan pada seluruh penduduknya,” ucap Khofifah.

Sumber: