Tanggapi Kelangkaan Minyak Goreng Bersubsidi, Disperindag Jember Bakal Operasi Pasar

Tanggapi Kelangkaan Minyak Goreng Bersubsidi, Disperindag Jember Bakal Operasi Pasar

Kabid Dinas Perdagangan Kabupaten Jember Andrian. -Biro Jember -

JEMBER, MEMORANDUM - Dalam beberapa hari terakhir di sejumlah pasar rakyat di Kabupaten Jember terjadi kelangkaan minyak goreng, khususnya minyak goreng kemasan bersubsidi yaitu Minyak Kita.

BACA JUGA:Harmoni Pagi FTP Unej Berbuah Puluhan Kantong Darah untuk PMI Jember 

Kelangkaan ini memicu kenaikan harga mulai dari seribu hingga dua ribu rupiah per liternya. Untuk mengatasi situasi tersebut, Dinas Perindustrian dan Perdagangan (Disperindag) Kabupaten Jember akan melakukan operasi pasar.

BACA JUGA:Satpol PP Kabupaten Malang Tertibkan Warung Mesum di Lawang 

“Kami dalam waktu dekat akan melakukan operasi pasar terkait dengan naiknya harga minyak ini,” jelas Adrian, Kabid Dinas Perdagangan Kabupaten Jember, Jumat 12 Juli 2024.

BACA JUGA:Wujudkan Perda Pengakuan dan Perlindungan Masyarakat Hukum Adat, Kabupaten Buru Koordinasi Kemenkumham Maluku 

Kegiatan operasi pasar memang sudah menjadi kegiatan rutin dilakukan oleh dinas tujuannya untuk menstabilkan harga-harga kebutuhan pokok khususnya di pasar-pasar tradisional yang dikelola oleh pemerintah daerah.

BACA JUGA:Polisi Selidiki Pencurian di Toko Kelontong yang Terekam CCTV, Sempat Viral di Medsos 

“Stabilisasi harga bagian dari upaya kami untuk menghindari terjadinya inflasi. Sedikitnya ada sembilan (9) langkah sesuai dengan arahan Kemendagri terkait dengan penanganan inflasi,” jelasnya.

BACA JUGA:Kandang Ayam Terbakar, Pemilik Alami Kerugian Rp 300 Juta 

Menurut Adrian, salah satu upaya yang paling penting untuk mencegah terjadinya inflasi melakukan penyelengaraan operasi pasar dan gerakan pasar murah. Selain itu dinas juga akan memastikan ketersedian barang kebutuhan pokok seperti minyak goreng agar selalu ada.

BACA JUGA:Jaga Silaturahim dan Kebugaran, Danbrigif 9/DY/2 Kostrad Olahraga Bersama PTPN V Banjarsari 

“Jadi operasi pasar ini memang sering kita lakukan di pasar-pasar dalam pengelolaan pemkab. Sementara untuk pasar murah kami selalu mendorong dari masyarakat termasuk juga dari lembaga-lembaga untuk menyelenggarakan pasar murah dengan penyediaan barang-barang kebutuhan pokok,” tuturnya.

BACA JUGA:Manchester United Datangkan Joshua Zirkzee dengan Mahar Rp 694,1 M 

Pemerintah pusat dalam dekat ini memang berencana untuk menaikkan harga eceran tertinggi (HET) untuk minyak goreng bersubsidi dari Rp 14 ribu menjadi Rp 15,700.

BACA JUGA:Ini Penyebab Kebakaran Hebat Pabrik Spons di Driyorejo, Gresik 

Sementara menurut Yulianus, General Manager BUMNU Grosir Kabupaten Jember menyampaikan kelangkaan minyak bersubsidi (Minyak Kita) sudah terjadi sejak Juni terakhir. Kelangkaan ini menurut dia, disebabkan karena bahan baku minyak tersebut yang terhambat.

BACA JUGA:Gus Ipul Minta Masyarakat Pro Aktif Daftar BPJS Kesehatan 

“Setiap saat kami selalu membutuhkan minyak bersubsidi. Kami sudah mengirimkan PO kebutuhan Minyak Kita sekitar 20 persen,” kata Yulianus dikonfirmasi di toko grosir tersebut di Jalan Gajah Mada, Kecamatan Kaliwates.

BACA JUGA:Pemblokiran KK, DPRD Surabaya: Jangan Sampai Ganggu Layanan Primer Masyarakat 

“Informasi yang saya dapat terkait kelangkaan minyak kita itu dua minggu terakhir itu karena material bahan bakunya dari minyak kita ini terhambat,” pungkasnya. (*)

Sumber: