Terima Hibah Rp 300 Juta, Mahasiswa Vokasi Unusa Digratiskan Ikuti Uji Kompetensi

Terima Hibah Rp 300 Juta, Mahasiswa Vokasi Unusa Digratiskan Ikuti Uji Kompetensi

Salah satu aktivitas uji kompetensi skema pengambilan darah yang dilakukan di LSP Unusa.--

SURABAYA, MEMORANDUM - Sebanyak 300 mahasiswa program vokasi Universitas Nahdlatul Ulama Surabaya (Unusa) yang berada di program studi diploma III dan IV memperoleh bantuan fasilitasi untuk mengikuti uji kompetensi bersertifikat secara gratis.

Kepastian fasilitas itu diperoleh setelah Direktorat Jenderal Pendidikan Vokasi Kemedikbudristek mengumumkan penerima pendanaan program sertifikasi kompetensi dan profesi mahasiswa vokasi tahun 2024. Bahkan Unusa dipastikan menjadi salah satu PTS di Jawa Timur yang memperoleh program tersebut terbanyak.

Dikatakan Direktur LSP Unusa, Sukemi, sebanyak tujuh skema sertifikasi kompetensi diusulkan untuk diberikan kepada mahasiswa vokasi yang berada di semester akhir jelang wisuda. Masing-masing berada di Prodi D3 Kebidanan dan D3 Keperawatan, D4 Keselamatan dan Kesehatan Kerja dan D4 Analis Kesehatan.

“Kami memang telah mempersiapkan tiap mahasiswa jelang wisuda, baik program vokasi maupun akademik untuk mengikuti uji kompetensi. Sesuai surat edaran rektor bahwa tiap mahasiswa yang akan diwisuda wajib memiliki satu sertifikat kompetensi. Nah dengan adanya bantuan pendanaan dari Dirjen Vokasi ini mahasiswa akan terbantu untuk mendapatkan sertifikat kompetensi,” katanya, Jumat, 12 Juli 2024.

BACA JUGA:Dokter Unusa Tekankan Pentingnya Mengerti Bahasa Isyarat

Dalam program dari Dirjen Vokasi ini, kata Sukemi, ada tujuh skema yang ditawarkan. Masing-masing meliputi, Skema Higiene Industri Muda, Skema Spa Bayi, Skema Spa Kehamilan, Skema Perawat Vokasi, Skema Penjaga Lansia, Skema Pengambilan Darah, dan Skema Analis Operasi Laboratorium.

“Jumlah skema sertifikasi yang dimiliki LSP Unusa kini berjumlah 30 skema yang dipersiapkan untuk semua mahasiswa yang akan diwisuda. Jadi Unusa tidak hanya memberikan ijazah sebagai tanda telah menyelesaikan studinya di kampus, tapi juga membekali diri para lulusan dengan minimal satu sertifikat kompetensi,” paparnya.

Terkait bantuan pendanaan program sertifikasi kompetensi dan profesi mahasiswa vokasi tahun 2024, Sukemi menjelaskan, bantuan ini merupakan kali pertama yang diterima Unusa.

Jauh sebelumnya secara rutin tiap tahun, sejak tahun 2020, LSP Unusa telah menerima bantuan untuk mensertifikasi mahasiswa dari Kementerian Tenaga Kerja melalui Badan Nasional Sertifikasi Nasional (BNSP) untuk Program Pelaksanaan Sertifikasi Kompetensi Kerja (PSKK).

BACA JUGA:Bagi Waktu dengan Kuliah, Mahasiswi Keperawatan Unusa Torehkan Prestasi Pencak Silat

“LSP Unusa sejak tahun 2020 telah menerima hibah PSKK. Kini dengan adanya program dari Dirjen Vokasi akan lebih banyak lagi mahasiswa memperoleh kesempatan dalam mendapatkan sertifikat kompetensi,” jelas Sukemi.

Sukemi berharap, hibah yang diperoleh melalui Dirjen Vokasi ini dapat menambah jumlah mahasiswa di prodi vokasi yang memperoleh manfaat, sekaligus bagian dari kehadiran negara dalam ikut meningkatkan kompetensi mahasiswa calon pencari kerja atau mereka yang akan memasuki dunia kerja.

"Sertifikasi kompetensi juga dapat meningkatan peluang karier. Melalui kepemilikan sertifikasi kompetensi yang dilakukan LSP, mahasiswa memiliki peluang karir yang lebih baik. Sertifikasi tersebut dapat membuka pintu untuk kesempatan kerja yang lebih luas, promosi, dan kenaikan gaji, karena employer seringkali mencari kandidat yang memiliki kualifikasi yang terverifikasi," pungkas Sukemi.(bin)

Sumber: