81,1 Persen Masyarakat Kabupaten Mojokerto Puas dengan 100 Hari Kinerja Bupati Gus Barra
Dr Sufyanto saat merilis hasil Survei kepuasan masyarakat Kabupaten Mojokerto.--
2. Rehabilitasi Rumah Tidak Layak Huni (RTLH) – 83,9%
Sebagai respons terhadap kemiskinan ekstrem, program RTLH ditargetkan menyasar 15.000 rumah warga tak layak huni. Pemkab Mojokerto telah menggelontorkan anggaran awal Rp3,5 miliar untuk memperbaiki 96 rumah dalam gelombang pertama. Program ini dinilai publik sebagai solusi konkret terhadap ketimpangan sosial, karena memberikan dampak langsung pada kenyamanan dan kesehatan keluarga kurang mampu. RTLH dinilai sebagai program dengan dampak sosial langsung yang sangat dirasakan oleh lingkungan di masyarakat bawah.
3. Insentif Guru TPQ dan Penguatan Pendidikan Nonformal – 82,1%
Program ini menyasar para guru Taman Pendidikan Al-Qur’an (TPQ) dan pendidik informal lainnya yang selama ini sering luput dari perhatian anggaran daerah. Melalui pemberian insentif dan dukungan pelatihan, masyarakat menilai pemerintah Kab Mojokerto telah mengakui peran penting pendidikan keagamaan dan informal dalam membangun karakter anak bangsa. Program ini juga menjadi langkah strategis dalam memperkuat nilai-nilai religius dan moral generasi yang akan datang.
BACA JUGA:Pemkab Mojokerto Gelar Musrenbang RPJMD 2025-2029, Usung Empat Misi Strategis
4. Jaminan Sosial Pekerja Ekosistem Desa – 81,4%
Melalui program ini, perangkat RT, RW, BPD, LPM, Karang Taruna, dan unsur masyarakat desa lainnya mendapat jaminan sosial ketenagakerjaan melalui BPJS. Responden menyambut baik kebijakan ini karena dianggap mengangkat harkat para pelaku pembangunan di tingkat akar rumput yang selama ini bekerja secara sukarela namun minim perlindungan sosial. Program ini dianggap membangun semangat gotong royong dan memperkuat struktur sosial desa.
5. Rehabilitasi Sarana dan Prasarana Sekolah – 80%
Tingginya kepuasan terhadap program ini menunjukkan bahwa masyarakat sangat memperhatikan kualitas fasilitas pendidikan anak-anak mereka. Renovasi bangunan sekolah, perbaikan ruang kelas, sanitasi, dan penyediaan sarana pendukung pembelajaran dinilai berkontribusi langsung pada peningkatan kenyamanan dan mutu pendidikan. Banyak orang tua dan pendidik menyebut langkah ini sebagai komitmen pemerintah dalam menyediakan lingkungan belajar yang lebih layak dan mendukung proses belajar.
BACA JUGA:Pemkab Mojokerto Gelar Santunan Anak Yatim, Tingkatkan Kepedulian Sosial
"Temuan ini mengindikasikan bahwa masyarakat tidak hanya merespons positif kebijakan yang bersifat infrastruktur, namun juga memberi penghargaan tinggi pada program-program sosial, pendidikan, dan kesehatan, termasuk upaya pencegahan stunting dan pemberdayaan ekonomi," jelas Sufyanto.
Sementara itu, lanjut Sufyan, tingkat kepuasan kinerja bidang-bidang pemerintahan juga menunjukkan kepuasan publik yang tinggi.
Mayoritas masyarakat menyatakan sangat puas hingga cukup puas terhadap kinerja pemerintah daerah, dengan skor tertinggi pada bidang pembangunan dan infrastruktur sebesar 84,2%.
BACA JUGA:Pemkab Mojokerto Gelar Operasi Pasar Jelang Idul Adha
Hal ini mencerminkan keberhasilan pemerintah dalam memperbaiki kualitas fasilitas umum seperti jalan, jembatan, dan sarana pendukung lainnya yang berdampak langsung pada kehidupan warga.
Sumber:

