umrah expo

76 Ribu Ton Gula Tak Terserap, Fraksi PDIP DPRD Jatim Minta Pemerintah Cari Solusi

76 Ribu Ton Gula Tak Terserap, Fraksi PDIP DPRD Jatim Minta Pemerintah Cari Solusi

Anggota Fraksi PDI Perjuangan DPRD Jawa Timur, Wiwin Sumrambah--

“Komisi B siap mengawal agar ada koordinasi nyata dengan Bulog dan pabrik gula. Petani harus mendapat kepastian pasar,” ujarnya.

BACA JUGA:Wakil Ketua DPRD Jatim: Pembangunan Ekonomi Belum Berbanding Lurus dengan Persoalan Pengangguran

Data menunjukkan Jawa Timur masih menjadi produsen gula kristal putih terbesar di Indonesia, dengan produksi mencapai sekitar 1,192 juta ton pada 2022 atau hampir setengah dari total nasional. Proyeksi terbaru bahkan menyebutkan produksi gula di Jatim akan meningkat menjadi 1,457 juta ton pada 2025 dengan rendemen tebu sekitar 7,76 persen. Namun, capaian ini bisa menjadi sia-sia jika persoalan distribusi dan penyerapan tidak segera ditangani.

Harga gula di tingkat konsumsi saat ini berada di kisaran Rp18.000 per kilogram, jauh di atas Harga Pokok Penjualan (HPP) Rp14.500 per kilogram. Meski rata-rata harga jual di tingkat petani di Jawa Timur tercatat Rp15.450 per kilogram—tertinggi secara nasional—petani tetap mengeluh karena gula mereka tidak terserap pasar.

Semantara itu, Sekjen DPP APTRI, Sunardi Edi Sukamto, mengingatkan sebagian petani sudah tidak mampu menjalankan operasional akibat gula menumpuk. Mereka kini menagih janji pemerintah terkait dana Rp1,5 triliun dari Danantara yang dijanjikan untuk membeli gula rakyat. (day)

Sumber: