Fraksi PDIP DPRD Jatim Ingatkan Alih Fungsi Lahan Jadi Ancaman Swasembada Pangan Nasional
Fraksi PDIP DPRD Jatim Ingatkan Alih Fungsi Lahan Jadi Ancaman Swasembada Pangan Nasional--
SURABAYA, MEMORANDUM.CO.ID - Di tengah panen raya yang menggembirakan di Jawa Timur, Fraksi PDI Perjuangan menyoroti ancaman serius terhadap keberlanjutan pertanian yakni alih fungsi lahan.
Anggota DPRD Jatim, Wiwin Sumrambah, mengingatkan pentingnya perlindungan lahan produktif sebagai kunci utama untuk menjaga swasembada pangan nasional tetap lestari.
BACA JUGA:Gandeng Kejati, DPRD Jatim Perkuat Sinergi Hukum Bersih dan Berkeadilan

Mini Kidi--
Politisi dari Dapil Jombang - Mojokerto ini mendukung komitmen pemerintah dalam mewujudkan swasembada pangan nasional kembali. Namun dirinya menegaskan bahwa keberhasilan sektor pertanian di Jawa Timur harus dibarengi dengan perlindungan serius terhadap lahan pertanian dari ancaman alih fungsi lahan.
“Perlindungan lahan pertanian harus menjadi perhatian khusus pemerintah agar tidak terjadi alih fungsi lahan. Ketegasan kebijakan dari pusat hingga daerah harus linier,” ujar Wiwin Sumrambah, Selasa, 24 Juni 2025.
BACA JUGA:DPRD Jatim Minta Pemprov Tak Lepas Tangan Soal Sengketa 13 Pulau Antara Trenggalek dan Tulungagung
Anggota Komisi B DPRD Jatim ini memaparkan, sektor pertanian di Jawa Timur menunjukkan progres menggembirakan pada awal tahun 2025. Data menunjukkan potensi produksi padi Jawa Timur pada periode Januari hingga Juli 2025 mencapai 8.784.027 ton gabah kering panen (GKP).
Angka ini lanjutnya mengalami peningkatan sebesar 1.029.692 ton atau 13,28% dibanding periode yang sama tahun sebelumnya, yang hanya mencapai 7.754.335 ton GKP.
Jika dihitung berdasarkan gabah kering giling (GKG) kata Wiwin, produksi padi Jatim meningkat dari 6.449.378 ton menjadi 7.305.785 ton, atau naik 856.407 ton GKG. Kenaikan ini juga berdampak pada peningkatan produksi beras, dari 3.724.001 ton di tahun 2024 menjadi 4.218.508 ton di 2025, atau meningkat 494.501 ton (13,28%).
“Capaian ini mempertegas bahwa sektor pertanian adalah fondasi ketahanan ekonomi nasional. Kontribusinya terhadap PDB Indonesia lebih dari 12% menjadikan pertanian bukan hanya penyedia pangan, tapi juga penopang stabilitas harga, pencipta lapangan kerja, dan penguat daya saing bangsa,” terang Wiwin.
BACA JUGA:Usulan Raperda Judol dan Pinjol Gagal, DPRD Jatim Siap Bongkar Perda Trantib
Selain peningkatan hasil produksi, kenaikan ini juga ditopang oleh penambahan luas tanam. Luas panen padi Jawa Timur periode Januari–Juli 2025 tercatat 1.299.222 hektare, naik 13,4% dibandingkan tahun sebelumnya.
Sumber:



