Fraksi PDI-P Percaya Bank Jatim Mampu Pulihkan Kepercayaan Publik
Wara Sundari Renny Pramana. -Rahmad Hidayat-
SURABAYA, MEMORANDUM.CO.ID - Ketua Fraksi PDI Perjuangan DPRD Jatim, Wara Sundari Renny Pramana, menegaskan tantangan terbesar jajaran baru Bank Jatim. Bank milik Pemprov Jatim dan 38 kabupaten/kota bukan sekadar mencetak laba, melainkan juga memulihkan kepercayaan publik.
BACA JUGA:Nasabah Binaan Bank Jatim Sukses Ekspor 8 Ribu Pasang Alas Kaki ke Kuwait
“Bank Jatim bukan hanya mesin bisnis, tetapi representasi dari tata kelola keuangan daerah,” terang Wara Sundari Renny Pramana.

Mini Kidi--
Rapat Umum Pemegang Saham (RUPS) yang digelar Mei lalu telah menetapkan susunan baru direksi dan komisaris.
BACA JUGA:Dongkrak Pertumbuhan UMKM, Bank Jatim Salurkan KUR dalam Kegiatan Kampoeng Kreasi 2025
Karena itu, Fraksi PDI Perjuangan mendorong BUMD ini, terus memperkuat kepercayaan publik sebagai modal utama.
“Direksi dan komisaris baru wajib menunjukkan bahwa mereka layak dipercaya,” tegas Wara Sundari.
BACA JUGA:Dukung Layanan Non Tunai di Trans Jatim, Bank Jatim Raih Apresiasi dari Pemprov
Bendahara DPD PDI Perjuangan Jatim ini juga menggarisbawahi tiga tantangan utama yang kini membayangi langkah awal kepemimpinan baru Bank Jatim.
Pertama soal politisasi jabatan dimana masyarakat menangkap sinyal bahwa penunjukan pimpinan bank lebih condong pada kepentingan politik ketimbang integritas dan profesionalisme. Hal ini bisa menjadi bom waktu jika tidak dijawab secara transparan.
Kedua, lanjut Wara Sundari bahwa perlu ada informasi mengenai kondisi dan arah strategis Bank Jatim memperdalam keraguan publik.
“Kurangnya keterbukaan atas hal ini menciptakan jarak antara manajemen dan para pemangku kepentingan terlebih BUMD. Ini adalah milik seluruh masyarakat Jatim,” ujar perempuan yang akrab disapa Bunda Renny ini.
BACA JUGA:Interupsi Paripurna PKB Desak Pansus Bank Jatim, Golkar Cukup Beri Rekomendasi
Fraksi PDI Perjuangan juga melihat perlunya transformasi digital dalam pengelolaan sebuah Bank. Di era perbankan digital yang bergerak cepat, Bank Jatim dinilai masih belum maksimal dalam hal inovasi layanan. Hal ini bisa menjadi ancaman serius terhadap daya saing ke depan.
Untuk menjawab tantangan tersebut, Renny mendorong direksi dan komisaris baru untuk segera mengambil langkah nyata. Mulai dari audit internal dan roadmap pemulihan serta komunikasi proaktif dengan para pemangku kebijakan di Jatim.
BACA JUGA:Percepat Swasembada Gula, Bank Jatim Dukung Peluncuran KURsus Petani Tebu Jawa Timur
Prinsip good corporate governance (GCG) harus ditegakkan secara konsisten. Termasuk keterbukaan dalam pemberian kredit UMKM, dan penempatan jabatan.
“Bank Jatim harus mempercepat transformasi digital. Mulai dari mobile banking, pelayanan berbasis AI, hingga mendorong inklusi keuangan di pelosok Jatim,” sebutnya.
BACA JUGA:Peduli Masyarakat, Bank Jatim Lakukan Aksi Kemanusiaan Donor Darah
Menurut Politisi asli Kediri ini, profitabilitas bukanlah satu-satunya ukuran keberhasilan kepemimpinan baru Bank Jatim. Jauh lebih penting adalah kemampuan mereka mengembalikan kredibilitas institusi dan membuktikan bahwa bank daerah ini bisa dikelola secara profesional, terbuka, dan modern. (day)
Sumber:



