SURABAYA, MEMORANDUM - Anggota Komisi D DPRD Surabaya dari Fraksi PSI, Tjutjuk Supariono, meminta agar ada pengawasan intens dari orang tua, sekolah, dan masyarakat untuk mencegah remaja melakukan hal-hal negatif.
Menurutnya, sinergi antara aparat pemerintahan dan elemen masyarakat dibutuhkan untuk membimbing remaja menjadi generasi yang unggul.
BACA JUGA:Satpol PP Surabaya Ciduk 9 Anak di Bawah Umur Pesta Miras Oplosan
BACA JUGA:Satpol PP Surabaya Gelar Operasi Besar-besaran, Sasar Prostitusi dan Miras Ilegal
Hal ini disampaikan Tjutjuk menyusul upaya Satpol PP Surabaya mengamankan 9 remaja di bawah umur sedang pesta miras oplosan. Alih-alih mengisi kegiatan positif, para pelajar itu malah menggunakan waktunya untuk hal-hal yang kurang elok.
BACA JUGA:Satpol PP Surabaya Razia Prostitusi Terselubung, Dewan: Jangan Tebang Pilih
BACA JUGA:Satpol PP Surabaya Jaring Belasan Anak Nggandol Truk
“Saya sepakat ada pengawasan intens dari pemerintah. Namun juga harus didukung oleh orang tua, sekolah, dan masyarakat sekitar. Elemen-elemen ini harus ikut mengawasi untuk meminimalisir kenakalan remaja,” kata dia, Senin, 6 November 2023.
BACA JUGA:Cegah Kenakalan Remaja, Kasatpol PP Kota Surabaya Ajak Orang Tua Awasi Pergaulan Anak
BACA JUGA:Dukung Satpol PP Tertibkan Pelajar Bolos Sekolah, Pimpinan Dewan: Harus Humanis
Di samping itu, pihaknya juga mendukung penuh langkah Satpol PP Surabaya untuk melakukan penertiban. Adanya upaya ini dinilainya manjur mencegah aksi kenakalan remaja seperti, pesta minuman keras (miras), balap liar, dan tawuran antarpelajar.
BACA JUGA:Ketua DPRD Surabaya Ajak Kaum Muda Tumbuhkan Spirit Cinta Tanah Air
“Adanya penertiban ini sangat dibutuhkan, sehingga tidak terjadi kegiatan negatif seperti minum-minuman keras,” tandas Tjutjuk.
Meski demikian, ketua Fraksi PSI DPRD Surabaya ini menyarankan Pemkot Surabaya untuk intropeksi. Artinya, harus mulai bergerak aktif mewujudkan ruang positif bagi anak-anak muda. Sebab, energi generasi ini begitu besar dan perlu dihabiskan untuk hal-hal yang baik.
“Anak-anak muda ini energinya besar, maka sebaiknya pemkot mulai aktif mewujudkan kegiatan yang melibatkan anak muda. Misal futsal antarpelajar, basket antarpelajar. Selain itu, juga bisa kompetisi seni atau budaya di tingkat kelurahan. Sehingga energi mereka dihabiskan di situ,” saran Tjutjuk.