Inspirasi Pelestarian Batik Nusantara Melahirkan Kampung Wisata Batik Okra Surabaya
Proses pembuatan batik khas Kampung Wisata Batik Okra Surabaya.--
SURABAYA, MEMORANDUM.CO.ID – Kampung Wisata Batik Okra di Kelurahan Bubutan hadir sebagai upaya melestarikan budaya Nusantara melalui pengembangan batik bermotif filosofis di tengah perkembangan zaman.
Kampung wisata ini berdiri sejak tahun 2022 dengan mengedepankan nilai sejarah dan budaya Nusantara dalam setiap motif batik yang dihasilkan.

Mini Kidi--
Hal tersebut disampaikan Ketua RW 1 Kelurahan Bubutan sekaligus Ketua Pengelola Kampung Wisata Batik Okra Surabaya, Ridi Sulaksono.
Ridi menjelaskan bahwa Kampung Batik Okra didirikan dengan tujuan utama pelestarian budaya serta pengenalan tradisi batik kepada masyarakat luas.
BACA JUGA:Kampung Batik Cempaka Kelurahan Dr. Soetomo Kembali Gelar Pelatihan kepada Masyarakat
“Kampung Batik Okra didirikan untuk pelestarian budaya serta mengenalkan kepada masyarakat betapa indahnya batik Nusantara,” ujarnya.
Menurutnya, nama Okra merupakan singkatan dari Orang Kranggan yang merujuk pada batik khas warga Keranggan.
Selain itu, penamaan tersebut juga terinspirasi dari bentuk tanaman okra yang menjadi dasar pengembangan motif batik.
BACA JUGA:Kampung Batik Tin Gundih, Tetap Eksis dengan Edukasi ke Masyarakat
“Batik kami cenderung bercerita, memiliki filosofi, dan pola batiknya terinspirasi dari tumbuhan okra,” jelas Ridi.
Kampung Wisata Batik Okra diresmikan oleh Wali Kota Surabaya Eri Cahyadi pada 28 Desember 2022.
Meski tergolong baru, kampung batik ini telah menarik kunjungan wisatawan mancanegara dari berbagai negara.
BACA JUGA:Mendag Budi Santoso Kunjungi Namira Ecoprint, Lihat Proses Pembuatan Motif Batik dari Daun
Wisatawan dari Eropa, Asia, Afrika, hingga Timur Tengah datang untuk melihat langsung proses pembuatan batik.
“Tamu dari luar negeri biasanya membawa suvenir dan oleh-oleh berupa batik,” ungkapnya.
Saat ini, aktivitas pembuatan batik masih terus berjalan meski jumlah pengrajin mengalami penurunan.
BACA JUGA:Dafam Pacific Caesar Surabaya Ajak Warga Ngebatik Bersama untuk Lestarikan Budaya
Dari awalnya 25 pengrajin, kini tersisa 15 pengrajin yang aktif memproduksi batik.
Ridi berharap ke depan Kampung Wisata Batik Okra semakin dikenal luas oleh masyarakat.
“Semoga Kampung Batik Okra lebih dikenal, mendapat perhatian pemerintah kota, provinsi hingga nasional, serta semakin banyak generasi muda yang mengenal budaya Nusantara,” tutupnya. (yat)
Sumber:

