Pemkot Surabaya Awasi Harga dan Keamanan Pangan Jelang Nataru Bersama Satgas Serta BPOM

Pemkot Surabaya Awasi Harga dan Keamanan Pangan Jelang Nataru Bersama Satgas Serta BPOM

Operasi pasar Pemkot Surabaya menjelang perayaan Natal dan Tahun Baru.--

SURABAYA, MEMORANDUM.CO.ID – Pemkot Surabaya bersama Tim Pengendali Inflasi Daerah, Satgas Pangan Kepolisian, dan BPOM mengintensifkan pengawasan harga, stok, serta keamanan pangan menjelang Natal 2025 dan Tahun Baru 2026, Selasa 16 Desember 2025.


Mini Kidi--

Pengawasan dilakukan di sejumlah titik strategis, meliputi Pasar Sememi, pangkalan dan agen LPG, toko modern, hingga distributor ayam potong untuk memastikan kelancaran distribusi dan mencegah praktik penimbunan.

Ketua Tim Kerja Pengendalian dan Distribusi Bagian Perekonomian dan Sumber Daya Alam Kota Surabaya, Agung Supriyo Wibowo, menjelaskan sinergi TPID dan Satgas Pangan bertujuan menjaga stabilitas pasokan serta melindungi masyarakat dari lonjakan harga tidak wajar.

BACA JUGA:Antisipasi Lonjakan Harga Akhir Tahun, Pemkot Surabaya Ajak Warga Budidaya Cabai dan Bawang

Berdasarkan hasil pantauan, Agung menyebut harga bahan pokok relatif terkendali meski komoditas hortikultura, khususnya cabai rawit, sempat mengalami fluktuasi akibat cuaca ekstrem.

“Memang ada kenaikan pada cabai karena fluktuasinya sangat cepat dan dipengaruhi cuaca, bahkan bisa berubah dalam hitungan menit,” ujarnya.

Ia menjelaskan harga cabai rawit yang sempat menyentuh Rp80.000 per kilogram kini berangsur turun menjadi sekitar Rp50.000 per kilogram di pasar induk per 15 Desember 2025.

BACA JUGA:Eri Cahyadi Rotasi 79 Pejabat Eselon III dan IV Pemkot Surabaya Jelang Akhir Tahun

Selain itu, harga bawang merah tercatat di kisaran Rp35.000 per kilogram, sementara daging sapi stabil di angka Rp115.000 per kilogram dan daging ayam ras tidak mengalami kenaikan.

Terkait ketersediaan stok, Agung memastikan pasokan beras dan LPG di Surabaya dalam kondisi aman selama periode Nataru.

“Ketersediaan beras di Surabaya bahkan memiliki indeks ketahanan hingga delapan bulan ke depan,” tegasnya.

BACA JUGA:Razia 14 Hari, Pemkot Surabaya dan Kepolisian Gulung 112 Jukir Liar

Sebagai langkah pengendalian inflasi, Pemkot Surabaya juga mengoptimalkan peran Kios TPID yang menyalurkan barang kebutuhan pokok langsung ke pedagang pasar dengan harga di bawah pasar.

Selain pengawasan harga, aspek keamanan pangan turut menjadi perhatian dengan melibatkan BPOM untuk memeriksa produk olahan dan parsel Nataru, mulai dari izin edar, tanggal kedaluwarsa, hingga kondisi kemasan.

BACA JUGA:DPRD Surabaya Desak Pemkot Perketat Pengawasan Pangan Jelang Lonjakan Permintaan Nataru

Agung mengimbau masyarakat tetap bijak berbelanja dan tidak melakukan panic buying karena stok bahan pokok dipastikan mencukupi.

Pengawasan terpadu ini dijadwalkan berlangsung hingga tiga kali inspeksi sepanjang Desember guna memastikan kenyamanan warga Surabaya menyambut pergantian tahun. (alf)

Sumber:

Berita Terkait