Peningkatan Kasus Obesitas Anak Ancam Generasi Emas 2045, Unusa dan Unicef Galakkan Kampanye
Narasumber ahli dari Unicef dan Unusa memberikan edukasi ke masyarakat.--
SURABAYA, MEMORANDUM.CO.ID - Kabar buruk menghantam kesehatan generasi muda Indonesia. Pasalnya, peningkatan kasus obesitas pada anak dan remaja mencapai titik yang mengkhawatirkan.
Hal ini lantas dinilai menjadi bom waktu yang siap meledak dengan berbagai penyakit tidak menular seperti diabetes, hipertensi, dan penyakit jantung.
BACA JUGA:Perkuat Mental Remaja, Pemkot Surabaya Beri Pembekalan bersama UNICEF dan PLATO

Mini Kidi--
Menyikapi ancaman serius ini, Lembaga Penelitian dan Pengabdian Masyarakat (LPPM) Universitas Nahdlatul Ulama Surabaya (Unusa) berkolaborasi dengan United Nations International Children’s Emergency Fund (UNICEF) mengambil langkah proaktif.
Keduanya menggelar kampanye publik bertajuk "Be Healthy, Be Happy – Let’s Help Everyone Stay That Way" di halaman Unusa Tower Kampus B, Surabaya.
“Aksi nyata ini menjadi bagian penting dari upaya mewujudkan Generasi Emas 2045 yang sehat dan produktif,” kata Nutrition Officer UNICEF, dr Karina Widowati, Rabu, 30 April 2025.
BACA JUGA:Unicef Kunjungi Kota Pasuruan, Apresiasi Penguatan Sistem Perlindungan Anak
Ratusan pelajar SMA/sederajat dari Surabaya dan Sidoarjo antusias mengikuti kegiatan yang bertujuan meningkatkan kesadaran akan bahaya obesitas pada usia dini.
Karina memaparkan, prevalensi kegemukan pada balita menunjukkan tren berbalik sejak 2023.
Lebih lanjut, riset mengungkap peningkatan obesitas pada anak usia 5-12 tahun dari 11% (2013) menjadi 12% (2023).
BACA JUGA:Peringatan Hari Anak, UNICEF dan Pemkot Surabaya Diskusi Upaya Pencegahan Pekerja Anak
Lonjakan yang lebih signifikan terjadi pada kelompok usia 13-15 tahun dan 16-18 tahun.
"Ini adalah tantangan kompleks. Di tengah keberhasilan menurunkan stunting, kita justru dihadapkan pada peningkatan obesitas. Kondisi ini menunjukkan adanya masalah gizi ganda di Indonesia," tandasnya.
Sumber:



