Ambil Formulir Pendaftaran, Tony Andreas Siap Maju Calon Bupati Blitar Lewat PDI-P

 Ambil Formulir Pendaftaran, Tony Andreas Siap Maju Calon Bupati Blitar Lewat PDI-P

Ketua Komite Olahraga Nasional Indonesia (KONI) Kabupaten Blitar, Tony Andreas.--

BLITAR, MEMORANDUM-Ketua Komite Olahraga Nasional Indonesia (KONI) Kabupaten Blitar, Tony Andreas, langsung tancap gas mengambil formulir pendaftaran dihari pertama penjaringan calon bupati dari PDI Perjuangan.

Berangkat dari kondisi ketimpangan dan kesejahteraan masyarakat di Kabupaten Blitar, banyak elemen percaya bahwa Tony dapat mewujudkan kebijakan yang lebih pro rakyat jika terpilih sebagai bupati.

Dorongan dari banyak elemen masyarakat ini lah yang meyakinkan hati Tony untuk memutuskan macung bupati, lewat PDI Perjuangan.

BACA JUGA:Dugaan Penganiayaan oleh Anak Anggota DPRD Surabaya, Ortu RI: Anak Dipukuli Langsung Sujud di Kaki Hafidh

Saat temui di Kantor KONI, Tony mengaku akhir-akhir ini banyak elemen masyarakat yang menemui dan mintanya maju sebagai bupati. Ia mengaku mendapat banyak keluhan soal kondisi Kabupaten Blitar sekarang, dimana banyak ketimpangan dan minimnya pemerataan pembangunan. 

"Jadi saya merasa terpanggil, minimal Kabupaten Blitar ini punya pemimpin yang mau mengayomi semua golongan dan memberikan kesejahteraan yang merata," kata Tony pada Wartawan, Kamis (25/4/2024).

BACA JUGA:Dugaan Penyelewengan 40 Persen P-APBD BKKPD, Begini Jawaban Kadis PMD Lamongan

Menurutnya, saat ini masyarakat Kabupaten Blitar membutuhkan kebijakan yang pro rakyat. Sayangnya kini, kebijakan pro rakyat seperti pendidikan dan kesehatan gratis masih jauh dari angan-angan masyarakat Kabupaten Blitar.

"APBD ini milik masyarakat. Jadi, harus dikelola dan digunakan dengan tujuan sebesar-besarnya untuk kemakmuran rakyat.  Seharusnya, itu lah tugas pemimpin yang sebenarnya," kata dia.

Belum lagi soal infrastruktur jalan. Masih banyaknya wilayah di Kabupaten Blitar  dengan kondisi jalan yang hancur lebur. Sepanjang 2023 saja, tak terhitung banyaknya demonstrasi menuntut perbaikan jalan dan pemerataan pembangunan di Bumi Penataran ini.

"Salah satu bentuk pemerataan adalah soal infrastruktur. Jalan yang rusak-rusak sampai ditanami pohon pisang, merupakan bukti nyata tidak ada pemerataan disini," imbuhnya.

"Dan yang paling penting, sebagai pemimpin, kalau masyarakatnya ingin bertemu, ya harus ditemui. Siapapun pemimpinnya nanti, jangan berjarak dari masyarakat. Pemimpin itu harus dekat dengan rakyatnya," sambungnya.

Tony Andreas sendiri merupakan orang kedua yang mengambil formulir pendaftaran calon bupati pada penjaringan yang dilakukan DPC PDI Perjuangan Kabupaten Blitar. 

Diketahui, orang yang pertama mengambil fotmulir ke Kantor DPC PDI Perjuangan adalah Mantan Wakil Bupati Bondowoso, Haris Son Haji. (nus/zan)

Sumber: