Insiden Kepala Bruno Ditendang Pemain PSS, Direktur Operasional Persebaya, Candra Wahyudi Tidak Terima
Insiden kepala Bruno Moreira yang ditendang Wahyudi Hamisi.--
SURABAYA, MEMORANDUM - Pada pertandingan Persebaya vs PSS di Gelora Bung Tomo, Minggu 3 Maret 2024, terjadi insiden pada menit ke-19 yang membuat pertandingan terhenti. Pemain PSS, Wahyudi Hamisi menendang kepala Bruno Moreira yang membuat terjadi kericuhan antara kedua kesebelasan.
Atas kejadian tersebut, Wahyudi Hamisi menjadi perbincangan para penikmat sepakbola Indonesia. Di media sosial ia menjadi perbincangan atas aksi brutalnya yang bisa saja menghilangkan nyawa Bruno Moreira.
Direktur Operasional Persebaya, Candra Wahyudi mengaku tak terima atas aksi brutal Pemain PSS tersebut. Meskipun Bruno bisa menyelesaikan pertandingan hingga usai dan bahkan bisa mencetak gol melalui titik putih.
Dirinya menegaskan bahwa timnya tidak terima. Dia pun langsung mengirimkan surat protes ke PSSI.
BACA JUGA: Insiden Pemain PSS Tendang Kepala Bruno Moreira, Persebaya Tuntut PSSI Hukum Berat Wahyudi Hamisi dan Wasit
"Seperti yang sudah publik tahu bersama, ada kejadian yang luar biasa saat Persebaya lawan PSS Sleman. Ada kejadian pemain kami, Bruno Moreira mendapatkan tindakan kekerasan yang luput dari sanksi tegas wasit di pertandingan. Artinya, Persebaya mengirimkan surat ke PSSI itu untuk meminta ketegasan PSSI untuk menghukum pihak-pihak yang melanggar aturan di pertandingan itu," ujar Candra Wahyudi, Selasa 5 Februari 2024.
"Pertama, pemain PSS, Wahyudi Hamisi yang sangat jelas melakukan tindakan brutal dengan menendang kepala pemain kami. Kedua, wasit Ginanjar Rahman Latief ini dia yang memiliki wewenang untuk membuat pertandingan berjalan secara fair. Dia punya kartu dan punya peluit untuk membuat pertandingan ini lebih jeli. Tapi dia tidak melakukan itu. Terbukti, dia hanya memberikan peringatan berupa kartu kuning," imbuhnya.
Lebih lanjut, Candra Wahyudi menyebut bahwa Hamisi tidak hanya melakukan pelanggaran keras kepada Bruno. Tapi, Hamisi juga melakukan beberapa tindakan pelanggaran yang menurutnya layak mendapatkan hukuman yang lebih tegas.
"Karena itu, surat yang kita layangkan ke PSSI untuk menuntut Ketua PSSI, Erick Thohir, yang dari awal menjadi Komisi Wasit untuk segera menghukum pihak-pihak yang tidak sesuai aturan," ungkapnya.
BACA JUGA:Menang Tipis 2-1 atas PSS, Persebaya Naik ke Posisi 9
Usai pertandingan, Candra mengaku timnya sudah melakukan pemeriksaan kepada kondisi Bruno. Dia bersyukur Bruno tidak mengalami hal-hal yang tidak diinginkan.
Kendati begitu, ia tetap tidak terima dengan tindakan brutal Hamisi. Menurutnya, tendangan Hamisi bisa saja membuat risiko yang sangat fatal dalam karier Bruno.
"Kemarin kami melakukan observasi oleh tim medis. Memang, di pertandingan itu Bruno bisa menyelesaikan pertandingan sampai selesai. Tapi kemarin untuk mengantisipasi hal-hal yang tidak diinginkan kami juga melakukan observasi. Alhamdulillah hasilnya baik," ucap Candra Wahyudi.
Namun, menurut Candra, bukan pada poin Bruno yang baik-baik saja dan kemudian semuanya selesai.
BACA JUGA:Gol M. Iqbal dan Bruno Moreira Bawa Persebaya Unggul 2-0 atas PSS
"Apa yang dilakukan pemain Sleman (Hamisi) kepada Bruno ini kan ada risiko yang sangat fatal apabila terjadi hal-hal yang tidak diinginkan. Penekanannya di sana," ujarnya.
Atas apa yang tekah dilakukannya, Hamisi sendiri sudah melakukan permintaan maaf atas insiden tersebut nelalui video yang ia buat. Gelandang PSS ini mengaku tak ada niat untuk menendang kepala Bruno dengan sengaja.
Mantan pemain Borneo FC itu berpikir, setelah Bruno terjatuh, wasit akan memberhentikan pertandingan. Tapi, pertandingan ternyata berlanjut dan Persebaya mendapatkan kesempatan lewat Robson Duarte. Bola lantas ditepis Anthony Pinthus dan jatuh ke kaki Ripal Wahyudi.
"Ternyata di situ masih dilanjutkan permainan. Dan bola jatuh di kaki Ripal. Ripal dribbling bola ke arah Bruno. Nah, bola stop di kepala Bruno. Di situ aku harus cepat mengambil keputusan dengan tidak sengaja dan tidak ada niat sama sekali. Saya ambil bola itu tapi di situ ada kepalanya Bruno, dan sempat mengenai kepala Bruno," tutur Hamisi dalam video yang yang diunggah PSS.
"Apapun yang saya lakukan itu saya akui saya salah. Dan, saya sekali lagi saya memohon maaf kepada Bruno dan tim Persebaya. Terima kasih," pungkasnya.(rid)
Sumber: