573 Kasus HIV/Aids di Surabaya Didominasi Pria, Penyebab Tingginya HIV/Aids, Penularan Baru Tidak Terkontrol
anif Kurniawati MPd selaku Direktur Program Yayasan Orbit Surabaya.--
SURABAYA, MEMORANDUM-Peningkatan dan temuan kasus HIV/Aids di SURABAYA cukup tinggi. Pada kurun wakru bulan Januari sampai Juni tahun 2023, penemuan kasus HIV di Kota SURABAYA sebesar 573 kasus. Sedangkan kondisi yang sama juga terjadi di Jatim yang selama ini masuk deretan sebagai provinsi terbanyak HIV Aids di Indonesia.
Data tersebut dirilis oleh aplikasi SIHA (Sistem Informasi HIV Aids) Kota Surabaya. Kasus HIV/Aids tahun 2023 sampai dengan Juni berdasar jenis kelamin 442 atau 77.13 persen laki laki yang terjangkit dan 131 perempuan atau setara 22,86 persen.
"Data tersebut sampai Juni 2023," kata Hanif Kurniawati MPd Direktur Program Yayasan Orbit Surabaya, kepada Memorandum, Jumat, 1 Desember 2023.
BACA JUGA:Tak Kantongi Izin, RHU Jual Alkohol Golongan B dan C Disita Petugas
Hanif Kurniawati peningkatan dan temuan kasus HIV di Surabaya dan Jatim cukup tinggi disebabkan oleh beberapa faktor, antara lain penularan baru belum terkontrol.
"Jumlah testing yang dilakukan di Surabaya dan Jawa Timur cukup tinggi sehingga ini berpengaruh pada jumlah temuan kasus baru," ujar Hanif Kurniawati.
Peningkatan kasus HIV di Surabaya menjadi perhatian serius dari pemerintah kota. Pemerintah telah melakukan berbagai upaya untuk menekan angka kasus HIV.
"Seluruh layanan kesehatan milik pemerintah di Kota Surabaya dapat melakukan testing HIV dan IMS, targetnya 2024 seluruh layanan kesehatan milik pemerintah dapat melayani testing dan pengobatan HIV. Dan adanya peraturan yang memwajibkan test HIV dan IMS untuk calon pengantin dan juga ibu hamil," paparnya.
Sedangkan perlu diketahui sebaran sumber daya dan layanan HIV di Kota Surabaya untuk layanan testing HIV sebanyak 123, antara lain ada di 63 puskesmas Surabaya, layanan testing HIV di 57 rumah sakit, kemudian ada 2 klinik utama.
Sementara untuk layanan perawatan dukungan dan pengobatan (PDP) berjumlah 53 tersebar di 39 puskesmas, 13 rumah sakit, 1 klinik utama.
Untuk laboratorium, Tes Cepat Molekuler (TCM) HIV ada di 2 RS dan 5 PKM, VL HIV abbot di RS dr Soetomo, EID di RS dr Soetomo. "Ini paparan data dinkes Surabaya," ujarnya.
Lebih lanjut Hanif menjelaskan, seperti tema HAS 2023 ini yaitu “let communities lead” di Surabaya saat ini ada banyak OMS (organisasi masyarakat sipil) yang bergerak dalam isu HIV/Aids berdasarkan kelompok kelompok komunitas populasi kunci HIV.
"Garda terdepan adalah pekerja lapangan dan pendamping Sebaya dari OMS OMS ini dalam menjangkau, merujuk ke layanan kesehatan dan mendampingi komunitas populasi kunci HIV. Saat ini di Surabaya sudah terjalin komitmen bersama antara Dinas Kesehatan Kota Surabaya dengan OMS serta komunitas untuk berkerja bersama terkait penanggulangan HIV/ Aids di Surabaya," pungkasnya (alf)
Sumber: