Kasus HIV/AIDS di Surabaya Tinggi, Dewan Minta Pemkot Cegah dan Obati

Kasus HIV/AIDS di Surabaya Tinggi, Dewan Minta Pemkot Cegah dan Obati

Anggota Komisi D DPRD Surabaya Tjutjuk Supariono --

SURABAYA, MEMORANDUM - Kasus penderita HIV/AIDS di Kota SURABAYA pada tahun ini dilaporkan mengalami peningkatan. Angkanya pun terbilang cukup tinggi. Yakni, per Oktober 2023 mencapai sejumlah 1.122 Kasus.

Anggota Komisi D DPRD SURABAYA Tjutjuk Supariono mendorong agar Pemerintah Kota (pemkot) SURABAYA segera melakukan langkah antisipasi. Salah satunya dengan menggencarkan sidak di apartemen dan hotel.

“Kita minta kepada pemkot untuk mengawasi seperti apartemen dan hotel yang selama ini berpotensi jadi prostitusi terselubung. Jadi bagaimana caranya supaya bisa menekan angka ini,” kata Tjutjuk dihubungi, Jumat 1 Desember 2023.

BACA JUGA:Tahun 2022, Surabaya Penyumbang HIV Tertinggi

Selain itu, politisi PSI ini mendorong agar pemkot melakukan pelacakan kontak atau tracing kepada para penderita HIV/AIDS, terutama para suami.

Sebab penyakit tersebut bisa menular kepada anak. Terlebih saat ini Kota Surabaya menyandang predikat sebagai kota layak anak.

“Harus ada perlakuan berbeda bagi orang dewasa dan anak-anak yang terpapar HIV/AIDS. Lalu jangan sampai pada saat memasuki usia remaja malah drop mentalnya dan malah disebarkan,” tuturnya.

BACA JUGA:Faktor Utama Penularan HIV dan Cara Mencegahnya

Kemudian selain pencegahan, Tjutjuk menilai penting pula upaya pengobatan dan pendampingan bagi penderita HIV/AIDS juga penting.

“Kami juga memantau kesiapan obat AVN, jadi bagaimana obat tersebut tersedia di pemkot untuk menyembuhkan penderita,” tuntasnya.(bin)

Sumber: