1.480 URC Diterjunkan Antisipasi Banjir Surabaya, Sampah Jadi Problem

1.480 URC Diterjunkan Antisipasi Banjir Surabaya, Sampah Jadi Problem

Satgas pematusan membersihkan sampah di pintu air Banyuurip.-Alfin-

Windo menyampaikan pihaknya melakukan upaya pencegahan genangan di Surabaya Utara, yang menjadi prioritas adalah wilayah Kalianak. Karena terdapat hambatan penyempitan saliran di Sungai Kalianak. 

BACA JUGA:Sampah Kiriman Menumpuk di Pintu Air Banyuurip Setelah Hujan Deras

"Saluran awalnya 30 meter, kemudian banyak perumahan (memiliki saluran)1 meter salurannya. Titik-titik banjir utara juga prioritas," ujarnya.

Kemudian wilayah Surabaya Timur, ada di kawasan Sidotopo. Pihaknya sedang membangun saluran dan akan selesai tahun ini, lalu dilanjutkan lagi tahun 2024. 

"Wilayah barat, Manukan dan sekitarnya masih proses pembangunan (saluran). Maksimal pembangunan tahun 2023, kita lanjutkan 2024," jelasnya.

BACA JUGA:Hujan Disertai Angin Kencang, 17 Atap Rumah Ambrol, 5 Pohon dan 1 Tiang Listrik Roboh

Diketahui Pemkot telah membangun 6 rumah pompa yang sedang dikebut hingga akhir tahun ini. Kemudian ada lebih dari 200 saluran lingkungan yang digarap.

Sementara itu, untuk mengatasi sampah saat musim hujan, DSDABM telah menyiagakan Unit Reaksi Cepat (URC) yang siap diterjunkan untuk menanggulangi banjir saat turun hujan. TRC tersebut berasal dari 1.480 Satgas DSDABM Surabaya.

"Untuk persiapan tenaga Satgas di saat musim hujan, kami menyiapkan Unit Reaksi Cepat. Dimana saat ada kendala musim hujan atau kendala pada saluran, TRC bisa langsung cepat menangani sumbatan-sumbatan yang terjadi karena sampah, kayu dan sebagainya," kata Windo Gusman Prasetyo.

BACA JUGA:Minuman Hangat untuk Mengusir Rasa Dingin di Musim Hujan

Windo menegaskan bahwa persiapan dalam mengantisipasi datangnya musim hujan telah dilakukan pemkot sejak bulan April 2023. Antisipasi dilakukan dengan normalisasi drainase atau saluran primer, sekunder dan tersier.

"Kita lakukan normalisasi menggunakan alat berat maupun tenaga satgas. Jadi normalisasi kita maksimalkan karena sangat penting. Memang laju sedimentasi saluran cukup besar, karena Surabaya berada di daerah dataran rendah, jadi kita harus rutin melakukan normalisasi," ujar dia.

Ia memaparkan, pada tahun 2023 ini, pihaknya sudah melakukan normalisasi saluran menggunakan alat berat di sekitar 95 lokasi. Sementara normalisasi saluran menggunakan tenaga Satgas, sudah dilakukannya di sekitar 225 lokasi.

"Selain itu kita juga melaksanakan pembangunan saluran yang sudah kami rencanakan di tahun 2023. Untuk tahun 2022, alhamdulillah pembangunan saluran di beberapa titik sudah bisa untuk menangani genangan yang sering terjadi di beberapa tahun kemarin," jelasnya.(alf)

Sumber: