Pemkab Lamongan Upayakan 20% Dana Desa untuk Pertanian

Pemkab Lamongan Upayakan 20% Dana Desa untuk Pertanian

Bupati Lamongan Yuhronur Efendi, melakukan audiensi dengan Universitas Muhammadiah Gresik, di Ruang Kerja Bupati--

LAMONGAN, MEMORANDUM.CO.ID - Pemerintah Kabupaten Lamongan mengupayakan tahun 2025 anggaran dana desa 20 persen difokuskan untuk pertanian. Hal tersebut di utarakan Bupati Lamongan Yuhronur Efendi, saat audiensi dengan Universitas Muhammadiah Gresik, di Ruang Kerja Bupati.

“Tekananya pada dana desa kita buat kelas-kelas lapang yang bisa formal dan non formal yang penting ada target capaian pertaniannya bisa pengalaman tentang SPLT (sekolah pelatihan lapang terpadu),” tutur Bupati yang akrab disapa Pak Yes. 

BACA JUGA:Pemkab Lamongan Hibahkan Lahan kepada Kantor Kemenag untuk Pembangunan Gedung PLHUT

BACA JUGA:Pemkab Lamongan Stabilkan Harga Jelang Nataru dengan Gelar Pasar Murah

Pak Yes menyebut, rencana sekolah lapang ini sebagai langkah untuk mendampingi petani Lamongan dalam bertani. Saat ini petani di Kabupaten Lamongan pada umumnya menjalankan profesi petani hanya sebatas mencukupi kebutuhan bukan untuk berwirausaha.

Dengan cara-cara tradisional dan kurangnya pengetahuan dalam mengembangkan usaha menjadi keterbatasan untuk kemakmuran petani. Sehingga diharapkan adanya kelas lapang mampu mendampingi petani mulai pemilihan bibit, penanaman, pemupukan, perawatan, pengendalian hama, hingga panen. 

“Permasalahnnya kita tidak hanya infrastruktur tetapi juga sumber daya manusia. Kalau berbicara alsintan (alat dan mesin pertanian) sudah berapa ratus yang kita berikan, pupuk juga sudah tidak lagi, masa tanam juga banyak. Tetapi pendampingan, apalagi petani kita itu sangat percaya dengan pendamping, penyuluh, sedangkan SDMnya ini mulai menurun,” ucap Pak Yes.

BACA JUGA:Pemkab Lamongan Komitmen Perluas Ruang Kesetaraan Gender Bagi Perempuan

BACA JUGA:Peralihan Musim, Pemkab Lamongan Gencarkan Mitigasi Bencana Hidrometeorologi

Sementara itu, Dosen Universitas Muhammadiyah Gresik Bachtiar Febrianto mengungkapkan, pengaktifan kembali koperasi unit desa (KUD), menjadi salah satu dukungan dalam manajemen usaha pertanian masyarakat. 

“Diperlukan transformasi petani dari pekerja petanian diubah menjadi pengusaha pertanian. Sehingga bagimana menguntungkan tidak hanya untuk dirinya sendiri, diubah mindset untuk petani. Hasil pertaniannya dijual ke KUD sehingga petani tidak bingung dengan harga yang murah saat panen, manajemennya dari KUD. Kami membuat tagline cerdas bertani pintar berbisnis. Untuk menghidupkan KUD sebagai lumbung pangan dari hulu hingga hilir, karena swasembada ini dari KUD,” ujarnya.

BACA JUGA:Pemkab Lamongan Resmikan Pembukaan Pintu Sluis Kuro untuk Dukung Pertanian Bengawan Jero

BACA JUGA:Program Megilan Pertanian Kodim Lamongan Dikunjungi Kapoksahli

Kepala Dinas Pertanian Kabupaten Lamongan Moch Wahyudi mengungkapkan, dari tahun 2016 hingga saat ini terdaftar ada 20 desa yang memiliki sekolah lapang atau penyuluhan. Jumlah tersebut akan ditingkatkan pada tahun ini.

Sumber: