Tahanan Rutan Gresik Meninggal. Infonya Dehidrasi Berat, Kok Bisa?

Tahanan Rutan Gresik Meninggal. Infonya Dehidrasi Berat, Kok Bisa?

Belva Pandega Nusantara saat menikah di Polres Gresik.-Andika.-

GRESIK, MEMORANDUM-Tersangka pembuang bayi Belva Pandega Nusantara (24) asal Kecamatan Menganti, Gresik meninggal dunia di tahanan. 

Belva berstatus sebagai tahanan Pengadilan Negeri (PN) Gresik yang dititipkan di Rutan Kelas IIB Gresik meninggal dunia di RSUD Ibnu Sina, Rabu malam, 25 Oktober 2023.

Hal itu dibenarkan Kepala Rutan Kelas IIB Gresik Disri Wulana Agus Tomo. Diceritakan, peristiwa itu terjadi sekitar bakda salat Maghrib. Belva Pandega mengalami kejang - kejang di ruang tahanan dan langsung dilarikan ke rumah sakit.

BACA JUGA:Spesifikasi Realme GT 5, Hp Premium dengan Harga murah

"Sekitar dua jam kemudian, yang bersangkutan dinyatakan meninggal dunia. Berdasarkan keterangan dokter akibat serangan jantung," beber Disri, Jumat, 27 Oktober 2023.

BACA JUGA:Mengenal 10 Jenis Anjing Paling Populer di Dunia

Menurutnya, kejadian tersebut juga sudah dijelaskan kepada keluarga Belva Pandega. Bahkan pihak Rutan Gresik secara langsung datang ke pemakaman. "Sudah dijelaskan dokter, keluarga sudah terima," tandasnya.

Ditanya terkait informasi bahwa Belva meninggal karena dehidrasi, Disri membantahnya. Menurutnya, ketersediaan makan dan minum bagi tahanan di Rutan Kelas IIB Gresik selalu tercukupi.

Hal itu juga didukung keterangan bahwa ada riwayat keluarga mengalami serangan jantung. Ditambah lagi postur tubuh Belva Pandega yang cenderung mengarah obesitas.

Namun hal tersebut dibantah oleh Mai Munawaroh, ibu Belva Pandega Nusantara. Ia sangat menyayangkan bahwa anaknya meninggal dunia karena dehidrasi.

"Selama seminggu di Rutan Gresik, anak saya sering mengeluh minta pindah ruang tahanan. Karena satu ruangan dihuni sekitar 40 orang, anak saya tidak bisa tidur dan buang air. Air juga minim, untuk minum susah," katanya melalui sambungan seluler, Sabtu, 28 Oktober 2023.

Karena mendapat keluhan dari sang anak, Mai mengaku membayar Rp 3,5 juta agar Belva bisa pindah ruang tahanan. Namun belum sempat dipindah, anaknya sudah mengembuskan napas terakhirnya. "Dua bulan di polres tidak ada apa - apa, ini baru seminggu sudah meninggal dunia," tutupnya bersedih.

Sementara itu, Direktur Utama RSUD Ibnu Sina dr Soni membenarkan tahanan Belva Pandega meninggal di rumah sakitnya. Namun dirinya tidak memberikan keterangan secara detail. "Datang dengan dehidrasi berat dan cardiac arrest," bebernya melalui pesan singkat, Sabtu, 28 Oktober 2023.

Untuk diketahui, cardiac arrest adalah hilangnya fungsi jantung, napas dan kesadaran secara tiba - tiba dan tak terduga. Sementara dehidrasi berat terjadi ketika cairan yang keluar dari tubuh lebih banyak dari pada cairan yang masuk.

Sumber: