Isolasi Terpusat Jadi Upaya Pemkot Surabaya Cegah Klaster Keluarga

Isolasi Terpusat Jadi Upaya Pemkot Surabaya Cegah Klaster Keluarga

Surabaya, Memorandum.co.id - Pemkot Surabaya selalu berupaya mengambil langkah cepat dalam menangani penyebaran virus Covid-19. Salah satu langkah yang diambil adalah dengan menyiapkan tempat isolasi terpusat (isoter) di Hotel Asrama Haji (HAH) Kota Surabaya. Wali Kota Surabaya Eri Cahyadi mengaku, bahwa pihaknya selalu melakukan pendekatan secara persuasif kepada warga yang terpapar Covid-19, untuk dilakukan evakuasi di tempat isoter. Hal ini bertujuan, untuk mencegah kluster keluarga dan dapat melakukan pemantauan secara intensif. “Kita menggunakan cara persuasif untuk memberikan edukasi kepada warga yang terpapar Covid-19, khususnya yang bergejala ringan untuk dirawat di isoter,” kata Eri Cahyadi. Sementara itu, Kepala Dinas Kesehatan (Dinkes) Kota Surabaya Nanik Sukristina mengaku, pada beberapa kasus khusus, terdapat masyarakat yang tidak berkenan untuk dievakuasi ke isoter yang telah disediakan Pemkot Surabaya. “Karena ada yang tinggal sendiri di rumah dan rumah itu sudah memenuhi kriteria sebagai tempat isoter,” kata Nanik sapaan lekatnya. Oleh karena itu, Nanik menerangkan, sesuai dengan arahan dari Wali Kota Eri Cahyadi terkait pendekatan persuasif kepada warga yang terpapar Covid-19, ia bersama jajarannya langsung memberikan edukasi dan pengarahan kepada warga yang terkonfirmasi positif. “Masyarakat yang terkonfirmasi positif dengan kondisi asimtomatik dan ringan, bisa melakukan isolasi ke isoter. Agar kami bisa memberikan pemantauan intensif kepada pasien, selama dalam perawatan sampai dengan sembuh,” terang dia. Ia menjelaskan, tingkat kesembuhan harian, dari total pasien yang dirawat sebesar 40-50 persen. “Untuk meningkatkan imunitas, kami mengadakan kegiatan senam bersama, olah nafas, konsultasi psikologis, dan pemberian dukungan pengobatan dan vitamin sesuai keluhan, serta makanan sesuai asupan gizi yang dibutuhkan. Juga di dalam kamar difasilitasi TV, WiFi,” jelas dia. Tak hanya itu, untuk tenaga medis yang berjaga di HAH, juga ditambah konsulen dari seluruh spesialistik dengan tiga shift kerja setiap harinya. “Jumlah dokter yang standby (disiapkan) di HAH adalah sebanyak tujuh dokter (dokter umum dan spesialis). Sebagai tindak lanjut, swab di HAH juga dilakukan setiap hari,” pungkasnya. Sekadar diketahui, berdasarkan data laman web lawancovid-19.surabaya.go.id kasus positif per Senin (14/2), total kasus pasien aktif 3.573 jiwa dengan penambahan kasus aktif sebanyak 1.801 jiwa. Serta total kasus sembuh sebanyak 1.302 jiwa. (fer)

Sumber: