Fraksi PSI DPRD Surabaya Dorong PD Pasar Surya dan PD RPH Maksimalkan Potensi PAD

Fraksi PSI DPRD Surabaya Dorong PD Pasar Surya dan PD RPH Maksimalkan Potensi PAD

Surabaya, memorandum.co.id - Dari rencana perubahan anggaran keuangan (PAK) APBD 2021, Fraksi PSI DPRD Surabaya menyoroti beberapa poin prioritas berdasarkan kinerja OPD pemkot hingga Agustus 2021. Salah satu yang disorot yakni, PD Pasar Surya dan PD Rumah Pemotongan Hewan (RPH) yang kinerjanya disebut masih di bawah target yang ditetapkan. “Fraksi PSI akan terus mendorong kedua BUMD ini untuk mengidentifikasi pos-pos yang berpotensi dapat meningkatkan pendapatan. Diharapkan ke depannya penarikan retribusi seperti untuk iuran perpasaran, parkir, izin-izin, dan pengembangan pasar dapat beralih ke platform digital,” ujar Ketua Fraksi PSI Tjutjuk Supariono, Kamis (30/9/2021). Selain itu, pihaknya juga menyoroti perubahan anggaran Dinas Ketahanan Pangan dan Pertanian yang meroket drastis. Dari catatan Fraksi PSI, kegiatan Pelaksanaan Pencegahan Pencemaran Lingkungan Hidup, serta Penjaminan Ketersediaan Sarana Pembudidayaan Ikan, masing-masing anggarannya naik dari Rp 199 juta menjadi 1,7 miliar. Sedangkan untuk kegiatan keduanya dari Rp 1,1 miliar menjadi 2,1 miliar. "Sementara, realisasi anggarannya masih kurang dari 50 persen. Untuk itu kami mendorong agar kinerja dinas dapat terus digenjot, sehingga capaian realisasi untuk kedua kegiatan ini dapat maksimal di akhir tahun. Kami juga berharap pertumbuhan ekonomi dari sektor pertanian meningkat dibandingkan tahun lalu," tegas Tjutjuk. Sementara itu, Humas PD Pasar Surya Jaeni mengatakan, bahwa saat ini secara umum tahu saat ini pandemi.  Namun saat ini sedang menggiatkan perekonomian kembali. “Pendemi menyasar pada semua sektot, tidak hanya pendidikan , seluruh sektor termasuk pasar tradisional. Tingkat kunjungan pengunjung ke pasar berkurang dan berimbas kepada pendapatan pedagang.  Ketika berimbas pada pendapatan pedagang , akhirnya retribusi di bawah target,” jelas Jaeni. Disinggung soal pembayaran secara online, Jaeni menambahkan, bahwa untuk pembayaran berusaha memaksimalkan  kerja sama dengan BNI melakukan digitalisasi pembayaran. “Memang awalnya pilot project di Pasar Kapasan. Tadi sosialisasi pedagang tentang pembayaran itu,” ujarnya. Jaeni menjelaskan, nantinya tidak perlu menagih manual , pedagang cukup membayar melalui m-banking atau atm. “Keuntungan yang pertama transparasi. Di mana data retribusi terecord pada sistem. Kita bisa memantau yang belum ini, dan bisa tertangani lebih cepat. Untuk peningkatan pendapatan, bisa tahu realtime,” pungkas Jaeni. (mg-3/fer)

Sumber: