Tim Satgas Gelar Swab Antigen dan PCR Massal di Kecamatan Zona Merah

Tim Satgas Gelar Swab Antigen dan PCR Massal di Kecamatan Zona Merah

Bangkalan, memorandum.co.id - Satgas Penanganan Covid Pemkab Bangkalan dan semua satgas  kecamatan menggelar rapid antigen dan  PCR massal untuk meminimalisir sebaran Covid-19 varian baru delta B1617 yang terus melonjak naik siginifikan dalam dua pekan terakhir ini. “ Syukurlah, saran dan masukan itu segera ditindak lanjuti dengan sigap oleh Tim Satgas Pemkab Bangkalan,” kata Kapolres Bangkalan, AKBP Didik Hariyanto yang juga unsur Wakil Ketua Satgas tingkat kabupaten, Rabu (16/6) siang. Dalam tiga hari terakhir ini, kegiatan T-3 (tracing, testing dan treatment) dalam bentuk Swap Antigen dan Swap PCR massal, sudah digeber di 4 kecamatan zona merah. Yakni Arosbaya, Bangkalan, Klampis dan Kecamatan Geger. Kegiatan ini ternyata disikapi dengan antusias oleh masyarakat. Ketika Tim Satgas menggelar giat swab antigen dan PCR massal di pendopo Kecamatan Bangkalan, Senin (14/6) sekitar pukul 08.00, kuota test swab antigen dan PCR yang dibatasi untuk 100 warga, sudah ludes hanya dalam tempo tak lebih dari tiga jam. “Ketika kuota yang disediakan Dinkes sudah habis, masih banyak warga yang berdatangan untuk mendaftarkan diri untuk dapat jatah swab antigen dan PCR,” kata Camat Bangkalan Cicik Fidiah. Sikon menggembirakan serupa juga terjadi di pendopo Kecamatan Arosbaya, Klampis dan Geger, ketika menggelar kegiatan serupa Senin dan Selasa (15/6) pagi. Realita ini, menurut Didik, sekaligus menunjukan bahwa tingkat kesadaran masyarakat untuk tidak lagi menyepelekan covid sudah mengalami peningkatan. Senada dengan Menkes, Panglima TNI dan Kapolri, Didik berharap Tim melaui kegiatan Swab Antigen dan Swab PCR massal ini, Didik berharap Tim Sagtas Pemkab bisa menjaring validitas data yang akurat, tentang seberapa banyak warga yang terpapar postif Covid varian baru Delta B1617 yang baru-baru ini sempat mengguncang India itu. ”Data itu penting untuk kita jadikan anev (analisa dan evaluasi-Red), guna strategi penaganan vovid varian baru yang eksalasi sebaran dan penularannya sangat cepat itu,” pungkas AKBP Didik Hariyanto. (ras).

Sumber: