Ketua Fraksi Gerindra DPRD Surabaya Dorong Realisasi RS Surabaya Selatan untuk Pemerataan Layanan Kesehatan
Ketua Fraksi Partai Gerindra DPRD Kota Surabaya, Ajeng Wira Wati. -Arif Alfiansyah-
SURABAYA, MEMORANDUM.CO.ID - Dukungan terhadap realisasi Rumah Sakit (RS) Surabaya Selatan pada 2025 kembali bergulir kencang dari kalangan legislatif Kota Surabaya.
DPRD setempat menilai bahwa kehadiran rumah sakit di wilayah selatan Surabaya ini bukan hanya sekadar menjawab kebutuhan pemerataan layanan kesehatan bagi masyarakat, tetapi juga menjadi solusi penting untuk mengurangi penumpukan pasien di rumah sakit yang terpusat di satu kawasan.

--
Ketua Fraksi Partai Gerindra DPRD Kota Surabaya, Ajeng Wira Wati, menyoroti tingginya angka bed occupation rate (BOR) di RSUD dr M Soewandhie yang mencapai 85,93 persen. Menurutnya, kondisi ini mengindikasikan bahwa kapasitas rumah sakit di Surabaya mulai terlampaui dan berpotensi menurunkan kualitas pelayanan.
“Kita harus berhati-hati dengan BOR yang terlalu besar, karena bisa mempengaruhi kualitas pelayanan. Idealnya, kami ingin angka BOR di bawah 80 persen untuk memastikan rumah sakit dapat melayani masyarakat dengan baik,” tegas Ajeng.
BACA JUGA:DPRD Surabaya Ragukan RS Surabaya Selatan di Karangpilang Selesai dalam Setahun
Sebagai Wakil Ketua Panitia Khusus (Pansus) LKPJ DPRD Kota Surabaya, Ajeng mengungkapkan bahwa program BPJS Universal Health Coverage (UHC) telah mengalokasikan anggaran Rp 438 miliar untuk menjamin akses layanan kesehatan yang memadai bagi seluruh warga Surabaya.
Saat ini, RSUD dr M Soewandhie dan RSUD Bhakti Dharma Husada masih menjadi penyedia layanan BPJS UHC terbesar di kota ini, dengan cakupan mencapai 98 persen.
Lebih lanjut, anggota Komisi D DPRD Kota Surabaya ini menekankan pentingnya pemenuhan alat kesehatan (alkes) dan sumber daya manusia (SDM) yang memadai untuk memastikan efektivitas layanan di RS Eka Chandrarini (RS EC) yang telah beroperasi di Surabaya Timur sejak tahun 2024. Kehadiran RS EC secara bertahap memberikan dampak positif bagi masyarakat di wilayah timur.
“Kami berharap RS EC di Surabaya Timur dapat beroperasi dengan optimal, sementara rumah sakit baru di Surabaya Selatan dapat segera terwujud untuk memberikan layanan yang lebih merata bagi seluruh warga Surabaya,” ujarnya.
BACA JUGA:Pembangunan RSUD Surabaya Selatan Harus Dikawal dengan Baik Agar Tidak Molor
Anggaran Pendapatan dan Belanja Daerah (APBD) Kota Surabaya tahun 2025 telah mengalokasikan dana Rp 305 miliar untuk pembangunan RS Surabaya Selatan. Feasibility Study (FS) atau studi kelayakan proyek ini pun telah rampung, memastikan kelayakan pembangunannya. Rumah sakit baru ini direncanakan akan berlokasi di kawasan Karangpilang.
Sumber:


