Kapolres Pelabuhan Tanjung Perak Bedah Rumah Pedagang Sirsat

Kapolres Pelabuhan Tanjung Perak Bedah Rumah Pedagang Sirsat

Surabaya, Memorandum.co.id - Seorang pedagang buah sirsat di Jalan Tambak Mayor Madya III, RW 03 RW 07, Kenjeran mendapat durian runtuh. Rumah semipermanen yang dihuni bersama cucunya dibedah oleh Kapolres Pelabuhan Tanjung Perak, AKBP Ganis Setyaningrum. Dengan diperbaikinya rumah ini, doanya langsung terbayar kontan. Sebab, selama ini dia belum pernah mendapatkan bantuan dari pemerintah. “Saya kaget waktu beliau (AKBP Ganis) datang. Kok ada Bu Polisi? Waktu itu beliau berikan saya Sembako. Saya langsung nangis. Seumur-umur baru sekali ini saya terima yang namanya bantuan Sembako. Sungguh, saya bahagia dan terharu,” ucap Ny. Ali, Sabtu (9/5/2020). Selama ini, Ny. Ali tinggal di rumah semipermanen bersama cucunya. Jika hujan tiba, rumahnya bocor. Sehari-harinya ia berdagang buah sirsat keliling menggunakan gerobak yang sudah reot. Meski begitu, gerobak tersebut merupakan harta berharga yang dimilikinya. Penderitaan Ny. Ali semakin lengkap tatkala adanya Pandemi Covid-19. Buah sirsat yang dijualnya sepi pembeli. Bahkan banyak yang membusuk karena tak laku-laku. “Tapi, saya tidak pernah berhenti berdoa. Saya yakin, bantuan itu pasti datang. Bukankah Tuhan memberikan rejeki pada makhluknya dari jalan mana saja yang kadang tidak disangka-sangka?" ucap wanita paruh baya ini. Dan apa yang menjadi doa Ny Ali, ternyata benar-benar terkabul. Meski bukan dari pemerintah. Bantuan benar-benar datang pada dirinya. Rumahnya dibedah oleh Kapolres Pelabuhan Tanjung Perak. Selama ini, Ny. Ali belum pernah memperoleh bantuan dari pemerintah. Namanya tak pernah tercatat dalam daftar warga yang berhak mendapat bantuan. Warga ini bukannya tak pernah mendengar ada bantuan pangan non tunai (BPNT), bantuan langsung tunai (BLT) atau bantuan-bantuan lainnya dari pemerintah. Namun, satu kali pun dia tak pernah memperoleh bantuan apapun itu. Dia sering berharap pemerintah memperhatikan nasibnya yang hidup serba kekurangan. Tapi, harapan itu hanya menjadi angan-angan belaka. “Seumur-umur saya belum pernah memperoleh bantuan pemerintah,” kata perempuan berumur lebih separuh abad ini. “Bagi saya, Ibu Kapolres adalah seorang malaikat. Saya tidak mungkin bisa membalas kebaikan beliau. Hanya doa saya semoga kelak Tuhan yang akan membalasnya,” kata Ny. Ali. Sementara itu, Kapolres Pelabuhan Tanjung Perak, AKBP Ganis Setyaningrum mengatakan, bedah rumah ini merupakan bentuk kepedulian sosial kepada warga yang kurang mampu. "Begitu mendapatkan laporan tentang seorang ibu yang rumahnya perlu diperbaiki, kami langsung terjun tim untuk surve dan memperbaikinya," kata Ganis. (rio)

Sumber: