Ketua Komisi A DPRD Surabaya Soroti Rencana Utang Pemkot: Prioritaskan Kebutuhan Warga!

Ketua Komisi A DPRD Surabaya Soroti Rencana Utang Pemkot: Prioritaskan Kebutuhan Warga!

Ketua Komisi A DPRD Kota Surabaya Yona Bagus Widyatmoko. -Arif Alfiansyah-

SURABAYA, MEMORANDUM.CO.ID - Rencana Pemerintah Kota (Pemkot) Surabaya untuk meminjam dana Rp 5,6 triliun guna membiayai sejumlah proyek infrastruktur terus menuai perhatian dari DPRD Kota Surabaya.

BACA JUGA:Rencana Pemkot Utang Rp 5,6 Triliun, DPRD Dorong Kajian Matang

Ketua Komisi A DPRD Kota Surabaya, Yona Bagus Widyatmoko, menekankan pentingnya relevansi antara pinjaman tersebut dengan kebutuhan nyata warga Surabaya. 


--

"Jangan sampai pinjaman dana sebesar itu mengesampingkan hal-hal yang sebenarnya vital, namun baru dikerjakan setelah terjadi masalah," ujarnya.

Yona mencontohkan kasus banjir dan tanggul jebol di wilayah Sukomanunggal yang baru ditangani Pemkot setelah terjadi. Seharusnya, Pemkot Surabaya berpikir proaktif dengan membangun bozem yang memadai untuk menampung debit air yang besar. 

BACA JUGA:DPRD Soroti Wacana Utang Pemkot Surabaya Rp5,6 Triliun

"Ini membutuhkan anggaran yang tidak sedikit. Ketika pinjaman cair, Mas Wali Kota Eri Cahyadi bisa memprioritaskan pembangunan bozem," tegas politisi Partai Gerindra ini.

Informasi yang diterima Yona menyebutkan bahwa tahap awal pinjaman Rp 400-900 miliar akan cair tahun ini. Yona berharap anggaran tersebut tidak hanya terfokus pada pembangunan infrastruktur prestisius seperti Jalan Luar Lingkar Barat (JLLB), Jalan Luar Lingkar Timur (JLLT), dan Rumah Sakit Surabaya Selatan.

"Prioritaskan yang benar-benar relevan dengan kebutuhan warga," tegasnya. 

Selain infrastruktur, Yona juga menyoroti kebutuhan perbaikan fasilitas di berbagai organisasi perangkat daerah (OPD) untuk memaksimalkan kinerja dan pelayanan masyarakat. 

"Contohnya di Command Center 112, banyak perangkat kerja yang kurang memadai dan perlu di-upgrade. Begitu juga di dinas perpustakaan, banyak fasilitas yang sudah usang," tegasnya. 

Pihaknya akan terus mengawasi penggunaan pinjaman dana tersebut agar benar-benar bermanfaat bagi masyarakat dan tidak terbuang percuma. (alf)

Sumber: