Dukung Swasembada Pangan, DKPP Ngawi Tambah Luas Tanam 4.000 Hektare Lebih

Petani di Desa Klitik, Kecamatan Geneng saat melakukan pemupukan di area persawahan Ngawi.--
NGAWI, MEMORANDUM.CO.ID - Pemkab Ngawi tahun ini menggenjot upaya untuk percepatan pencapaian swasembada pangan dicanangkan Presiden Prabowo Subianto. Salah satunya melalui penambahan luas tanam mencapai 4.000 hektar lebih
Kabid Tanaman Pangan Dinas Ketahanan Pangan dan Pertanian (DKPP) Ngawi Muhammad Hasan Zunairi menjelaskan, luas tanam di Kabupaten Ngawi tahun ini mengalami peningkatan dibanding tahun lalu. Yakni dari luas tanam 144.896 hektar menjadi 148.948 hektar sehingga mengalami peningkatan luas tanam sekitar atau 4.052 hektar.
BACA JUGA: Pemkab Ngawi Anggarkan Rp 600 Juta untuk Angkutan Gratis Pelajar
"Target peningkatan tahun ini luas tanam sekitar 4.052 hektar," katanya.
Hasan menyampaikan, jika target luas tanam di Ngawi pada 2024 mencapai 144.896 hektar sesuai dengan apa yang dicanangkan oleh pemerintah pusat dengan peningkatan produksi dibanding tahun 2023 lalu mencapai 7.700 ton/GKG. Sedangkan di tahun 2024 peningkatan produksi mencapai 7.778 ton/GKG.
Dikatakan, jika tahun ini ditargetkan dari pemerintah pusat luas lahan tanam harus mencapai 180.000 hektar akan tetapi tidak mungkin bisa tercapai sebab luas lahan baku kita hanya 50.000 hektar jika dikalikan tiga mencapai 150.000 hektar sehingga jelas tidak mampu. Disamping itu, kita juga harus menyediakan lahan lainnya untuk tanaman jagung, tembakau juga holtikultura lainnya.
BACA JUGA:Soal Penutupan Pasar Hewan, Pemkab Ngawi Abaikan SE Menteri Pertanian
"Untuk rata - rata provitas di tahun 2024 dari data BPS mencapai 62,58 ton per hektar dibandingkan pada tahun 2023 yakni 61,74 ton per hektar sehingga ada kenaikan 0,8 ton per hektar,"ujarnya.
Dia menambahkan, peningkatan provitas tersebut di dukung adanya program pertanian ramah lingkungan berkelanjutan (PRLB). Tentunya dengan perbaikan tanah dari unsur hara ekosistem yang ada di dalam tanah dengan penggunaan input - input organik secara tidak langsung dapat memberikan kontribusi yang sangat signifikan.
"Tentunya PRLB ini dapat mendongkrak peningkatan provitas padi di Ngawi," pungkasnya. (aris/dika)
Sumber: