Sistem Pengelolaan Sampah TPA Benowo, Model Nasional untuk Atasi Masalah Sampah
Wali Kota Surabaya Eri Cahyadi mendampingi kunjungan Menko Pangan di TPA Benowo.-Oskario Udayana-
SURABAYA, MEMORANDUM.CO.ID - Wali Kota Surabaya, Eri Cahyadi, menjelaskan bahwa sistem pengelolaan sampah menjadi energi listrik di TPA Benowo telah mendapat pengakuan dari Kementerian Lingkungan Hidup dan Kehutanan (KLHK) dan setara dengan teknologi di Singapura.
BACA JUGA:Menko Pangan Apresiasi Inovasi TPA Benowo Surabaya, Ekonomi Sirkular Solusi Masalah Sampah Nasional
Kunjungan Menko Pangan Zulkifli Hasan, menurutnya, bertujuan untuk memastikan sistem ini dapat direplikasi di seluruh Indonesia sebagai solusi permasalahan sampah nasional.
“Kunjungan Pak Menko Pangan untuk memastikan sistem pengelolaan sampah di sini bisa diterapkan di seluruh wilayah Indonesia. Kementerian KLHK juga telah menekankan perlunya penghentian metode open dumping dan peralihan ke teknologi pengelolaan sampah yang lebih modern,” jelas Wali Kota Eri Cahyadi.
BACA JUGA:Sehari Terkumpul 1.500 Ton Sampah, 10 TPS 3R Kurangi Beban TPA Benowo
Wali Kota Eri Cahyadi menambahkan bahwa sistem di TPA Benowo terbukti efektif mengurangi volume sampah di Surabaya. Meskipun jumlah sampah meningkat dari 1.300 ton per hari saat awal masa jabatannya menjadi 1.600 ton saat ini (seiring pertumbuhan penduduk dari 2,8 juta menjadi 3,2 juta jiwa), sistem ini mampu menghasilkan energi listrik dan meminimalisir limbah akhir ("zero waste").
Pemkot Surabaya, lanjutnya, terus mendorong program reuse, reduce, recycle, dan replace (4R) melalui program bank sampah di setiap RW untuk memilah dan mengolah sampah dari sumbernya.
BACA JUGA:Sehari, 1.600 Ton Sampah Masuk TPA Benowo
“Target kami mengurangi volume sampah dari 1.600 ton menjadi 1.400 ton per hari,” harapnya.
BACA JUGA:Piala AFF U-19 di GBT Dibayangi Bau Sampah TPA Benowo, Ini Langkah Pemkot Surabaya
Saat ini, sebanyak 1.000 ton dari total 1.600 ton sampah per hari diolah menjadi energi listrik di TPA Benowo, sementara sisanya dikelola dengan metode lain.
TPA Benowo menggunakan dua teknologi utama: fermentasi gas (untuk sampah organik) dan gasifikasi (untuk sampah non-organik) dalam menghasilkan energi listrik. Keberhasilan TPA Benowo diharapkan menjadi contoh bagi pengelolaan sampah di seluruh Indonesia. (rio)
Sumber: