Warga Probolinggo Sukses Tanam Kubis di Dataran Rendah

Warga Probolinggo Sukses Tanam Kubis di Dataran Rendah

Seorang petani memanen sayur kubis di sawah.-Eko Hardianto-

PROBOLINGGO, MEMORANDUM.CO.ID - Uji coba menanam sayuran kubis di dataran rendah, sukses dilakukan petani Kota Probolinggo. Alhasil, sayuran ini tumbuh subur di lahan pertanian dekat Pantai Permata. Masuk Kelurahan Pilang, Kecamatan Kademangan, Kota Probolinggo.

BACA JUGA:Polres Jember Gandeng Petani Tingkatkan Produksi Pangan

Meski ditanam di sawah berjarak kurang dari 1 kilometer dari pantai, tak ada gangguan pada tanaman kubis. Setiap helai daun tumbuh sempurna, bahkan buahnya berukuran besar. Dengan demikian, sayuran kubis tidak selalu membutuhkan suhu dingin.

BACA JUGA:Kapolres Andi Yudha Pranata Bimtek pada Petani, Dorong Produktivitas Jagung di Kota Batu

Adalah Hariyanto (35), petani yang berhasil menanam kubis di pesisir pantai. Dia mengaku awalnya hanya sekadar coba-coba. Namun setelah dijalani dengan teknik sedikit berbeda, nyatanya tanaman kubisnya tetap bisa tumbuh subur. 

BACA JUGA:Pemkab Lamongan Dorong Petani Tanam Padi Lebih Awal, Agar Produktivitas Meningkat

Warga Kebonsari Kulon, Kecamatan Kanigaran, tersebut mengungkapkan, kalau dirinya memang sudah memiliki pengalaman bertani kubis di lereng Bromo, selama dua tahun. 

BACA JUGA:Program Lamongan SUBUR Menyedot Animo Petani dan Petambak serta Nelayan

"Tak ada treatment khusus dalam perawatan tanaman kubis di dataran rendah. Yang penting, harus rutin menyemprotkan cairan pembasmi hama, untuk mengusir ulat yang sering menempel di daun,"ujar Hariyanto.

BACA JUGA:Kapolsek Gunung Anyar Dukung Petani Lokal, Jamin Ketersediaan Pangan

Menurutnya, perbedaan utama antara menanam kubis di dataran tinggi dan dataran rendah, terletak pada teknik penyiraman. Di mana pada dataran tinggi, penyiraman cukup dengan kabut atau embun pagi.

BACA JUGA:Bripka Agus, Polisi Petani Sukses Kembangkan Peternakan Ayam, Edukasi Warga Curah Takir

Namun jika ditanam di dataran rendah, lahan harus diberikan parit yang mengalirkan air, dan tanaman perlu disiram minimal dua kali seminggu.

BACA JUGA:Bank Jatim Lakukan Akad Kredit Massal dengan Petani Tebu, Nilainya Capai Rp 24 Miliar

Sumber: