Halte dan Pedestrian Terisolasi, Imbas Peninggian Jalan Mayjen Sungkono
Masyarakat pengguna transportasi umum menunggu di halte Jalan Mayjen Sungkono yang terlihat lebih rendah dari pada jalan. -Arif Alfiansyah-
SURABAYA, MEMORANDUM.CO.ID - Proyek peninggian dan pengaspalan Jalan Mayjen Sungkono yang telah rampung beberapa waktu lalu membawa angin segar bagi pengguna jalan. Namun, di balik keindahan jalan yang mulus, tersimpan masalah baru yang mengusik kenyamanan masyarakat. Salah satunya adalah ketimpangan antara fasilitas umum (fasum) yang ada dengan kondisi jalan yang telah ditinggikan.
BACA JUGA:Dishub Surabaya Revitalisasi Halte Suroboyo Bus, Bangun Halte Baru di Beberapa Lokasi
Pantauan memorandum.co.id, halte bus yang terletak di sisi selatan Jalan Mayjen Sungkono kini berada pada posisi yang lebih rendah dibandingkan dengan permukaan jalan yang baru ditinggikan.
Kondisi ini tentu saja menyulitkan pengguna transportasi umum, terutama bagi kelompok disabilitas, lansia, dan masyarakat umum yang membawa barang bawaan. Untuk mencapai halte, mereka harus menuruni anak tangga yang cukup curam atau mencari jalur alternatif yang tidak selalu tersedia.
Aries Kusuma, warga Sawahan, menjadi salah satu contoh nyata dari permasalahan ini. Saat mencoba mengakses halte tersebut, ia tampak kesulitan menaiki anak tangga yang terkesan dibuat seadanya dan terlihat cukup curam.
"Anak tangganya sangat curam dan tidak nyaman. Sepertinya tidak dirancang dengan baik untuk pengguna kursi roda atau lansia,” ungkap Aries.
Tidak hanya kesulitan dalam mengakses, Aries juga merasakan ketidaknyamanan saat menunggu bus. Posisi halte yang berada di bawah permukaan jalan membuat pandangan terhalang, sehingga sulit untuk melihat kedatangan bus dari jauh.
"Saya harus menengok ke atas untuk melihat apakah ada bus yang datang. Apalagi posisi halte berada lebih rendah dari pada jalan tentu sangat mengkhawatirkan kenyamanan dan keamanan kami," tambahnya
Masalah semakin bertambah ketika Aries ingin kembali ke jalan raya. Ia harus melewati pembatas jalan yang cukup tinggi, yang membuat gerakannya terbatas dan berpotensi membahayakan.
"Harusnya perencanaan dan pelaksanaan proyek peninggian jalan harus betul betul diperhatikan terkait fasilitas umum yang terdampak, " ujarnya.
Selain halte, jalur pedestrian di sisi selatan jalan juga terabaikan. Posisi pedestrian yang kini berada jauh lebih rendah dari permukaan jalan utama mengancam kenyamanan dan keselamatan para pejalan kaki.
Menanggapi keluhan masyarakat, Trio Wahyu Bowo, Sektretaris Dinas Perhubungan (Dishub) Surabaya menyampaikan kabar baik. Pihaknya telah merencanakan renovasi terhadap halte yang posisinya kini tidak sejajar dengan jalan.
"Rencananya, tahun depan atau tahun 2025, halte di Jalan Mayjen Sungkono akan direnovasi," ujar Trio dikonfirmasi memorandum.co.id.
Sumber: