Halte dan Pedestrian Terisolasi, Imbas Peninggian Jalan Mayjen Sungkono
Masyarakat pengguna transportasi umum menunggu di halte Jalan Mayjen Sungkono yang terlihat lebih rendah dari pada jalan. -Arif Alfiansyah-
Sementara, lanjut Trio, untuk mengatasi perbedaan ketinggian halte di sisi selatan Jalan Mayjen Sungkono, Dishub Surabaya berencana memasang tangga trap besi. "Tangga ini diharapkan dapat memudahkan pengguna untuk naik dan turun dari halte," imbuhnya.
Senada dijelaskan Helmi, Ketua Tim Pemeliharaan Prasarana Transportasi Dishub Surabaya menyatakan bahwa pihaknya berencana memasang tangga besi di sisi selatan halte untuk mengatasi masalah tersebut.
"Rencana yang sisi Selatan kita kasih tangga trap besi. Mohon waktu ya," kata Helmi diwawancarai memorandum.co.id.
Helmi mengungkapkan bahwa halte sisi selatan sebenarnya baru saja selesai direhabilitasi pada Juli 2024, namun proyek peninggian jalan yang dilakukan oleh Dinas PU Bina Marga (DPUBM) membuat posisi halte menjadi lebih rendah dibandingkan dengan permukaan jalan yang baru.
"Selisih ketinggian antara jalan dan halte mencapai 50 sentimeter," ujar Helmi.
Kondisi ini tentu saja sangat menyulitkan pengguna transportasi umum, terutama saat hendak naik atau turun dari bus.
Lebih lanjut, Helmi menjelaskan bahwa saat ini tidak ada pengerjaan peninggian trotoar di sisi selatan, berbeda dengan sisi utara yang mengalami peninggian baik pada jalan maupun trotoar. Akibatnya, tinggi bebas di dalam halte kini hanya 1,9 meter, jauh lebih rendah dari kondisi sebelumnya yang mencapai 2,5 meter.
"Rencananya, kami akan memasukkan perbaikan halte sisi utara dalam agenda rehabilitasi tahun depan.
Selain itu, kami juga akan mengantisipasi kemungkinan peninggian trotor di sisi selatan dengan meninggikan atap halte," pungkasnya. (alf)
Sumber: