Pakar Imunologi Soroti Lonjakan Kasus HIV Kalangan Muda di Surabaya, Perilaku Berisiko Jadi Penyebab Utama

Pakar Imunologi Soroti Lonjakan Kasus HIV Kalangan Muda di Surabaya, Perilaku Berisiko Jadi Penyebab Utama

Pakar imunologi Unair Agung Dwi Wahyu Widodo. -Arif Alfiansyah-

Penularan HIV/AIDS dapat tersebar melalui kontak cairan tubuh yang terinfeksi. Drug use dan free sex menjadi sorotan dr Agung sebagai jalur utama penyebaran maraknya kasus HIV/AIDS pada usia produktif. 

BACA JUGA:5 Hal yang Harus Dihindari Jika Tidak Mau Terkena HIV, Simak Penjelasannya!

"Drug use sangat berbahaya. Mereka menggunakan obat golongan morfin yang dapat memicu pertumbuhan virus HIV ini lebih cepat. Belum lagi dengan jarum suntik yang mereka pakai bergantian,” papar dr Agung. 

Ia menekankan bahwa, satu virus HIV pada saat berpindah ke tempat lain akan mengalami proses mutasi dan proses glikosilasi. Ini merupakan dua mekanisme yang membantu HIV untuk bertahan dalam tubuh, menghindari respons imun, dan tetap menular meskipun dalam kondisi yang berbeda. 

"Hal ini tidak kalah penting dan menunjukkan proses penyebaran yang cukup berbahaya pada kalangan usia produktif,” jelasnya.

BACA JUGA:Tekan Penyebaran HIV, Satpol PP Kota Blitar Gencarkan Razia Kos-kosan

Guna mencegah lonjakan kasus HIV/AIDS pada kalangan usia produktif, dr Agung menyarankan strategi pencegahan efektif. Menurutnya, upaya yang bisa dilakukan sedini mungkin adalah dengan memberikan edukasi dan informasi yang benar terkait cara mencegah HIV/AIDS. 

“Khususnya pada gen Z, mahasiswa dan usia produktif. HIV/AIDS kita bisa cegah dengan kampanye ABC,” terang dosen FK ini.

BACA JUGA:Kasus HIV/AIDS di Surabaya Tinggi, Dewan Minta Pemkot Cegah dan Obati

Kampanye ABC, sambungnya, terdiri dari abstinence yakni sikap berhenti atau menahan aktivitas seksual, terutama pada masyarakat yang belum menikah. Kemudian be faithful atau setia, menekankan kesetiaan pada mereka yang telah berpasangan. Dan yang terakhir adalah kondom. 

BACA JUGA:Faktor Utama Penularan HIV dan Cara Mencegahnya

“Kampanye penggunaan kondom, bukan berarti kita mengajarkan sesuatu yang tidak benar (melegalkan seks bebas, red),” tutupnya. (alf)

Sumber: