Masyarakat Cuek, Tumpukan Sampah Sumbat Saluran Air di Tambak Mayor
Ekskavator milik Pemkot Surabaya melakukan pengerukan di saluran Tambak Mayor, Asemrowo. -Arif Alfiansyah-
SURABAYA, MEMORANDUM.CO.ID - Tumpukan sampah sepanjang 100 meter menghalangi aliran air di saluran Tambak Mayor, Asemrowo. Akibatnya, sistem drainase tidak bisa bekerja maksimal. Dominasi sampah plastik dan organik menunjukkan rendahnya kesadaran masyarakat akan pentingnya menjaga kebersihan lingkungan.
BACA JUGA:Sehari Terkumpul 1.500 Ton Sampah, 10 TPS 3R Kurangi Beban TPA Benowo
Ketua LPMK Asemrowo Moch Widodo mengungkapkan hasil evaluasi pasca hujan perdana beberapa waktu lalu. Ternyata, sumbatan sampah di saluran Tambak Mayor menjadi penyebab utama di balik kurang maksimalnya sistem saluran di wilayah tersebut.
BACA JUGA:Sungai di Depan RSJ Menur Kumuh, Tumbuhi Tanaman Liar dan Penuh Sampah
"Kami menemukan tumpukan sampah yang menghambat aliran air sepanjang kurang lebih 100 meter. Titik sumbatan itu berada di sekitar kolong tol," ujar Widodo.
Kondisi ini, lanjutnya, semakin diperparah dengan intensitas hujan yang tinggi. Berkolaborasi dengan pihak kelurahan dan Dinas Sumber Daya Air dan Bina Marga (DSDABM) Kota Surabaya, langsung bergerak cepat melakukan normalisasi saluran.
BACA JUGA:Taman Baru di Wonorejo Diharapkan Mencegah Warga Buang Sampah dan Tempat Parkir Liar
Pantuan memorandum.co.id, sejumlah petugas dari DSDABM Kota Surabaya diterjunkan ke lokasi dengan membawa peralatan lengkap, termasuk ekskavator. Dengan gesit, para petugas pematusan membongkar penutup saluran non-permanen yang menghalangi akses ke tumpukan sampah.
Ekskavator pun tak kalah sibuknya mengeruk tumpukan sampah dan sedimen tanah yang telah mengendap selama berbulan-bulan. Tak hanya itu, petugas pematusan juga terjun langsung ke dalam saluran untuk membantu membersihkan sisa-sisa sampah yang sulit dijangkau.
Sementara sejumlah dump truck terlihat hilir mudik membawa tumpukan sampah menuju tempat pembuangan akhir.
"Normalisasi ini berlangsung selama dua hari," kata Widodo.
Ia menduga, kebiasaan buruk sebagian masyarakat yang membuang sampah sembarangan ke saluran air menjadi penyebab utama permasalahan ini.
BACA JUGA:Jalan Tembus Lontar-Lidah Hancur, Berlubang dan Penuh Sampah
Sumber: