Peringati Hari Santri 2024, Pjs Bupati Mojokerto Gelar Apel di Pendapa Graha Maja Tama

Peringati Hari Santri 2024, Pjs Bupati Mojokerto Gelar Apel di Pendapa Graha Maja Tama

Pjs Bupati Mojokerto memimpin apel peringatan Hari Santri 2024. -Muhammad Yusuf-

MOJOKERTO, MEMORANDUM.CO.ID - Dalam rangka Peringatan Hari Santri Nasional 2024, Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Mojokerto menggelar apel di Pendapa Graha Maja Tama (GMT) Kabupaten Mojokerto. 

BACA JUGA:Peringatan Hari Santri di Sidoarjo Diwarnai Insiden, 13 HP Paskibra Sempat Hilang

Hari Santri Nasional yang mengusung tema 'Menyambung Juang, Merengkuh Masa Depan' ini, dipimpin langsung oleh Penjabat Sementara (Pjs) Bupati Mojokerto Akhmad Jazuli

Pjs Bupati Mojokerto Akhmad Jazuli dalam sambutannya mengatakan, bahwa santri masa kini memiliki tugas untuk meneruskan perjuangan para pendahulu yang telah berjuang tanpa kenal lelah demi kemerdekaan dan keutuhan bangsa. 

BACA JUGA:Peringati Hari Santri, Pj Wali Kota Taufik Ingatkan Pentingnya Jiwa Santri

"Pada peringatan Hari Santri Tahun 2024 ini, Kementerian Agama mengusung tema 'Menyambung Juang Merengkuh Masa Depan'," katanya, Selasa 22 Oktober 2024. 

BACA JUGA:Upacara Peringatan Hari Santri Nasional 2024 di Kota Pasuruan Berlangsung Khidmat

Selanjutnya Jazulli menyampaikan pesan penting dari Menteri Agama Nasarudin Umar tentang mengingat kembali perlawanan para santri dalam peristiwa 'Resolusi Jihad' pada 22 Oktober 1945. 

Resolusi Jihad sendiri adalah hasil dari buah pikir KH. Hasyim Asy'ari saat Indonesia yang baru saja merdeka kembali dihadapkan pada ancaman pasukan Sekutu, yang membawa serta tentara Belanda (NICA) untuk merebut kembali kendali atas wilayah Indonesia. 

"Resolusi ini secara langsung membangkitkan semangat perlawanan masyarakat, terutama di Jatim, yang kemudian menjadi tonggak atas pertempuran di Surabaya pada 10 November 1945," ujarnya. 

BACA JUGA:Peringati Hari Santri, Pj Adhy Karyono Minta Santri Harus Jadi Generasi Masa Kini yang Multitalenta

Sejak Resolusi Jihad dimaklumatkan, Jazulli menerangkan, para santri dan masyarakat umum terbakar semangatnya untuk terus berjuang dan mempertahankan kemerdekaan Indonesia. 

"Hingga akhirnya, pecah puncak perlawanan masyarakat Indonesia pada 10 November 1945 yang kita peringati sebagai Hari Pahlawan,” terangnya. 

BACA JUGA:Peringati Hari Santri 2024, Pemkab Tulungagung Beri Bantuan dan Beasiswa Ratusan Santri

Sumber: