Saturasi Oksigen Anaknya Menurun, Tyas Tetap Tenang karena Ada BPJS Kesehatan

Saturasi Oksigen Anaknya Menurun, Tyas Tetap Tenang karena Ada BPJS Kesehatan

Tyas Dyah Afrinaningrum--

BOJONEGORO, MEMORANDUM.CO.ID – Sakit tak dapat diduga kapan datangnya. Ketika anaknya muntah darah dan sesak napas, Tyas Dyah Afrinaningrum (42) panik dan langsung membawanya ke Unit Gawat Darurat (UGD) rumah sakit agar segera mendapatkan pertolongan.

Warga asli Desa Sukorejo, Kabupaten Bojonegoro ini pun tak dipusingkan dengan biaya karena seluruh tagihan rumah sakit dijamin penuh oleh BPJS Kesehatan. Tyas juga sempat khawatir kondisi sang anak yang memburuk karena saturasi oksigen tinggal 75%. Bersyukur, dokter dan perawat memberikan penanganan dengan baik sehingga si kecil sehat kembali.

“Menjalani rawat inap di Intensive Care Unit (ICU) selama empat hari tentunya membuat saya was-was. Awalnya anak saya itu suka makanan instan dan mungkin agak berlebihan. Lama kelamaan jika mau makan pasti muntah. Puncaknya badan terasa lemas karena daya tahan tubuh yang mulai menurun. Hingga akhirnya dokter mendiagnosa anak saya ini mengalami asma akut,” jelas Tyas.

BACA JUGA:Ganglion di Pergelangan Tangan Istri Tofa Sembuh Total Berkat Layanan JKN

BACA JUGA:Layanan untuk Peserta JKN Semakin Memuaskan, Ringankan Biaya Pengobatan

Tyas juga menjelaskan jika saat awal masuk ke UGD, petugas administrasi rumah sakit tidak membuat keluarganya bingung. Oleh petugas rumah sakit, ia hanya diminta menunjukkan Kartu Tanda Penduduk (KTP) tanpa fotocopy. Tidak membutuhkan waktu yang lama, anak Tyas langsung mendapatkan penanganan.

Awalnya ia sempat merasa khawatir juga bahwa penanganan di kelas satu, dua dan tiga akan berbeda. Namun ternyata tidak sama sekali. Dokter dan perawat memberikan penanganan dengan baik. Layanan Jaminan Kesehatan Nasional (JKN) benar-benar menunjukkan kualitasnya.

Setelah hampir lima hari menjalani rawat inap di rumah sakit, akhirnya Tyas dapat membawa kembali si kecil pulang ke rumah. Tentu ia sangat bersyukur karena layanan JKN menjamin penuh biaya berobat.

"Keramahan petugas rumah sakit juga patut diacungi jempol. Seandainya saya dan keluarga belum terdaftar menjadi peserta JKN, tentu biaya yang dikeluarkan sangat besar. Tentu menurut saya rugi besar jika sampai saat ini belum terdaftar menjadi peserta JKN. Akses untuk berobat pun juga telah dimudahkan melalui antrean online melalui Aplikasi Mobile JKN. Aplikasi tersebut dapat diakses di manapun kita berada. Sangat luar biasa sekali layanan JKN saat ini yang sesuai dengan slogannya, mudah, cepat dan tidak membeda-bedakan layanan pesertanya,” ucap Tyas.

BACA JUGA:Komitmen Tanpa Batas, BPJS Kesehatan Beri Layanan JKN Selama Libur Lebaran

BACA JUGA:Anggota DPR RI Abidin Fikri dan BPJS Kesehatan Cabang Bojonegoro Ajak Masyarakat Sadar JKN

Setelah sang anak mengalami sakit serangan asma akut, tentu Tyas pun menerapkan pola hidup sehat. Tak bosan-bosannya ia selalu memantau makanan yang dikonsumsi keluarganya.

Olah raga rutin pun ia lakukan mengingat usia sudah tidak muda lagi. Tyas juga antusias untuk mengikuti Skrining Riwayat Kesehatan yang menjadi salah satu andalan Program JKN. Ia merasa terbantu karena kondisi kesehatannya dapat terpantau dengan baik.

“Cara mengisinya di Aplikasi Mobile JKN pun sangat gampang. Yang penting harus jujur agar nantinya hasil yang disampaikan juga akurat. Dengan Skrining Riwayat Kesehatan ini bisa menjadi acuan agar kita dapat mempertahankan pola hidup sehat. Biaya berobat saat ini sangatlah mahal, apalagi tanpa layanan JKN yang memayungi, tentu sangat berat,” jelas Tyas.

Sumber: