Dies Natalies Ke-66, Untag Surabaya Helat Pagelaran Wayang Kulit

Dies Natalies Ke-66, Untag Surabaya Helat Pagelaran Wayang Kulit

Dalang Ki Genit Santoso menceritakan wayang Parikesit.--

SURABAYA, MEMORANDUM.CO.ID - Dalam rangka memperingati HUT ke-79 RI dan dies natalis ke-66, Universitas 17 Agustus 1945 (Untag) SURABAYA kembali menggelar acara Pagelaran Wayang Kulit.

Acara yang berlangsung di Lapangan Timur Untag Surabaya ini menampilkan dalang Ki Genit Santoso, sinden Nimas, serta pelawak Komet Cs.

"Sebagai Kampus Nasionalis, Untag Surabaya memiliki misi untuk melestarikan budaya Indonesia, salah satunya melalui Pagelaran Wayang Kulit ini," tutur Rektor Untag Surabaya Prof Dr Mulyanto Nugroho MM CMA CPA, Selasa, 3 September 2024.

BACA JUGA:Sambut Mahasiswa Baru, UKM Khusus Untag Surabaya Tampilkan Inovasi Berbudi Pekerti

Pagelaran yang terbuka untuk umum ini mengusung tema Parikesit Jumeneng Ratu, yang mengisahkan perjuangan dan tanggung jawab besar sebagai seorang pemimpin.

Selaras dengan tema pagelaran, Prof Nugroho menyampaikan pesan kepada generasi muda agar dapat mengambil pelajaran dari kisah yang disajikan.

"Pagelaran ini dapat menjadi motivasi bagi generasi muda bahwa untuk menjadi pemimpin yang sukses diperlukan proses dan perjuangan yang matang, seperti yang digambarkan dalam tokoh wayang Parikesit," lanjutnya.

BACA JUGA:Perkuat Nilai Kebangsaan, Untag Surabaya Kirim Empat Dosen Muda Ikuti Diklat Pancasila di UGM

Prof Nugroho juga mengajak masyarakat, khususnya generasi muda, untuk ikut berperan dalam menjaga dan melestarikan budaya ini.

"Melalui kegiatan ini, kami berharap generasi sekarang dapat berkontribusi dalam menjaga budaya wayang kulit sebagai bentuk tanggung jawab seorang patriot dan calon pemimpin masa depan," pungkasnya.

Acara ini berlangsung meriah dan mendapatkan respons positif dari masyarakat. Salah satunya Dani Kurniawan, warga Sukolilo yang hadir dalam pagelaran tersebut.

BACA JUGA:Helat PKKMB, Untag Surabaya Beri Pendidikan Anti Napza

Dani menyampaikan bahwa kegiatan seperti ini perlu terus dilestarikan. "Sebagai penikmat wayang kulit sejak kecil, saya sangat senang dengan digelarnya kegiatan ini, terutama di Kota Surabaya. Kami mendukung agar kegiatan ini terus diselenggarakan dan dilestarikan hingga generasi mendatang," ujarnya.

Serangkaian acara yang digelar pada Minggu malam 1 September 2024 itu didukung oleh berbagai. Yakni, turut dimeriahkan dengan penampilan Tari Kembang Gayang oleh Unit Kegiatan Mahasiswa (UKM) Tari Untag Surabaya, serta berbagai stand usaha mikro kecil dan menengah (UMKM).(bin)

Sumber: