Perkuat Nilai Kebangsaan, Untag Surabaya Kirim Empat Dosen Muda Ikuti Diklat Pancasila di UGM

SURABAYA, MEMORANDUM.CO.ID - Dalam upaya memperkuat nilai-nilai kebangsaan di kalangan dosen muda, Universitas 17 Agustus 1945 (Untag) Surabaya mengirimkan empat dosen untuk mengikuti Diklat Pancasila di Universitas Gadjah Mada (UGM). 

BACA JUGA:Penyerahan Simbolis CSR Bank Jatim Peduli

Dosen muda tersebut yakni Ghulam Maulana SAP MPA selaku staf Mata Kuliah Umum (MKU) Untag Surabaya, Dia Puspitasari SSosio MSi selaku dosen ilmu komunikasi, Muhammad Roisul Basyar SAP MKP, dan Rizkya Dwijayanti SIP MIP selaku dosen administrasi negara sekaligus dosen pengampu Pancasila dan Kewarganegaraan. 

BACA JUGA:Tim MURI Bangga Acara HUT Ke-63 Bank Jatim

Kegiatan yang berlangsung secara hybrid pada tanggal 9, 10, dan 20 Agustus 2024 ini bertujuan untuk meningkatkan pemahaman dan penghayatan terhadap Pancasila sebagai dasar negara.

BACA JUGA:Perayaan HUT Ke-63 Bank Jatim, Gelar Jatimers Carnival Parade

Ghulam Maulana, salah satu peserta dari Untag Surabaya, mengungkapkan bahwa diklat ini merupakan langkah strategis untuk meningkatkan kapasitas dosen dalam menanamkan nilai-nilai Pancasila kepada mahasiswa.

BACA JUGA:Malam Puncak Perayaan HUT Ke-63, Bank Jatim Raih Rekor MURI Bank Daerah dengan Akad Kredit Konsumer Terbanyak

"Kami berharap dengan mengikuti diklat ini, kami dapat menjadi agen perubahan yang mampu membawa semangat kebangsaan di lingkungan kampus," ujarnya.

BACA JUGA:Belum Cetak Gol Dalam 3 Pertandingan Liga 1, Inilah Pembelaan Paul Munster untuk Flavio Silva

Senada dengan Ghulam, Dia Puspitasari, dosen Ilmu Komunikasi Untag Surabaya, menekankan pentingnya diskursus Pancasila dalam membangun nalar kritis mahasiswa. Pihaknya ingin mahasiswa tidak hanya mengetahui sejarah Pancasila, tetapi juga mampu menganalisis isu-isu terkini dengan perspektif Pancasila. 

BACA JUGA:Helat PKKMB, Untag Surabaya Beri Pendidikan Anti Napza

"Bahwa kami selaku delegasi Untag Surabaya yang notabenenya adalah kampus patriotik-nasionalis agar ruang diskursus Pancasila ini mampu kita jadikan sebagai momentum ideologis dalam membangun nalar, logika argumentasi dan fakta-fakta sejarah Pancasila dan bagaimana kita berperan secara aktif dalam menjaga imortalitas NKRI, " ujarnya. 

BACA JUGA:UT Surabaya Bekali Mahasiswa Baru Belajar Jarak Jauh

Sumber: