umrah expo

UB Kirim 55 Relawan dan Logistik Miliaran Rupiah ke Sumatera

UB Kirim 55 Relawan dan Logistik Miliaran Rupiah ke Sumatera

Prosesi pelepasan para relawan ke Agam, Sumatra Barat--

MALANG, MEMORANDUM.CO.ID - Universitas Brawijaya (UB) melalui Emergency and Disaster Team (EDT) memberangkatkan 55 relawan di Kabupaten Agam, Sumatera Barat. Para relawan itu,  termasuk gabungan dari Universitas Universitas Muhammadiyah Malang (UMM).

"Total personel yang diberangkatkan 16 dosen, 10 tenaga kependidikan, 2 mahasiswa spesialis, 14 mahasiswa. Selain itu, mengirimkan bantuan obat-obatan, logistik, sembako, peralatan dapur umum, peralatan edukasi serta kebutuhan darurat pengungsi," terang Kepala Tim Tanggap Bencana Sumatera dr. Aurick Yudha Nagara, Sp. EM.,KPEC, Senin 08 Desember 2025.

BACA JUGA:International Workshop Bersama UNESCO FIB UB Dorong Budaya Mendunia


Mini Kidi--

Peralatan pengungsi itu, lanjut dr Aurick, mulai tenda darurat dan peralatan pengolahan air bersih. Total senilai lebih dari 1.5 Milyar. Gabungan dari program Kampus UB dan yayasan UB. 

Di Agam, para relawan akan memberikan pelayanan darurat kesehatan kepada pengungsi. Penyediaan air bersih menggunakan mesin penjernih karya UB, dan layanan psikososial.

BACA JUGA:FTP UB Fakultas Terbaik Perguruan Tinggi se-Indonesia

Keberangkatan tim dibagi dalam tiga tahap, yaitu tim AJU pada Sabtu 6 Desember 2025, tim logistik di hari Minggu 7 Desember 2025 dan tim relawan, Senin 8 Desember 2025.

Rektor UB, Prof. Widodo, S.Si., M.Si., Ph.D.Med.Sc., menyampaikan, UB turut berduka atas musibah yang terjadi di Sumatera. Ia menegaskan pentingnya kehadiran universitas dalam membantu masyarakat.  

“Di tengah kegiatan Dies Natalis ke-63 ini, kita harus berempati dan mendoakan atas bencana yang terjadi agar semua berjalan dengan baik,” terang Rektor Prof Widodo, S.Si., M.Si., Ph.D.

BACA JUGA:Fakultas Vokasi UB Hadirkan Creanomic 2025 untuk Dorong Kreativitas dan Wirausaha Mahasiswa

UB menyematkan, program Dies UB Peduli Sumatera untuk mengumpulkan donasi dari civitas akademika dan masyarakat. Mendoakan korban terdampak melalui moment of silence untuk berdoa bersama, dan secara simbolik memasangkan rompi kepada relawan yang bertugas di Agam.(edr)

Sumber: