Di Tangan Rosidi Roslan Wajah BBKK Surabaya Berubah, Cegah Tangkal Keluar-Masuk Penyakit Peluang Kedaruratan

Di Tangan Rosidi Roslan Wajah BBKK Surabaya Berubah, Cegah Tangkal Keluar-Masuk Penyakit Peluang Kedaruratan

Kepala Balai Besar Kekarantinaan Kesehatan (BBKK) Surabaya Dr Rosidi Roslan SIP SKM SH MPH MH (tiga dari kanan) bersama kru Memorandum TV.-Eko Yudiono-

Lalu, apakah ada kasus yang menonjol selama dipimpin Rosidi Roslan? “Sebenarnya bukan kasusnya, tapi bagaimana cara kita meresponsnya. Bagaimana meresponsnya kalau kasus terjadi sehingga tidak meluas dan tidak menimbulkan efek bagi masyarakat,” urainya.

BACA JUGA:Kunjungi Pabrik Kapal Api, Azrul Ananda Berharap Persebaya Bisa Meraih Prestasi Bagus

Berkaca dari kasus Covid-19, sebagai pembelajaran, pengawasan jadi lebih ketat. Utamanya pelaku perjalanan luar negeri (PPLN)di daerah-daerah yang endemis.

“Seperti Arab Saudi kita lakukan screening. Kalau suhunya di atas 38 derajat celcius kita ambil sampel. Klinik kita siapkan di Terminal 1 dan II. Kalau PPLN kan di Terminal II,” jelasnya. 

BACA JUGA:Perkuat Sinergi Antar-Instansi, Kepala Kantor Imigrasi Kelas I TPI Malang Kunjungi Polres Probolinggo Kota

Terbaru, pemerintah Arab Saudi mewajibkan vaksin meningitis untuk jemaah umrah. Lalu apa sebenarnya urgensinya?

“Kalau pemerintahan Arab Saudi bilang wajib kita siapkan. Nota Diplomatiknya datang sekitar Mei, wajib vaksin meningitis. Setelah diskusi baru 11 Juli Sekjen Kementerian Kesehatan membuat surat edaran setiap jemaah umrah divaksin meningitis. Vaksinasi jadi salah satu bentuk perlindungan. Sebenarnya bukan masalah wajib dan sunah. Kita harus memberikan perlindungan kepada masyarakat melalui vaksin. Supaya di Arab Saudi tidak mendapatkan risiko yang besar ketika kembali ke Indonesia,” katanya. (*)

Sumber: