Pembunuhan di Darmo Indah Selatan, Ini Pengakuan Orang Tua Terduga Pelaku Putri

Pembunuhan di Darmo Indah Selatan, Ini Pengakuan Orang Tua Terduga Pelaku Putri

Foto semasa hidup Sandra Davita.-Oskario Udayana-

SURABAYA, MEMORANDUM - Jenazah Sandra Davita telah dimakamkan keluarga di tempat permakaman umun (TPU) Babat Jerawat, Kamis 1 Agustus 2024 sekitar pukul 12.00 WIB. 

Raut wajah sedih masih tergambar di wajah Erni, ibu Sandra Davita. Hal itu wajar dikarenakan anak pertamanya sudah meninggalkan untuk selama-lamanya. Sedangkan anak keduanya, Putri di penjara karena telah membunuh kakaknya tersebut.

BACA JUGA:Ini Motif Adik Bunuh Kakak di Darmo Indah Selatan

Erni mengungkapkan, motif pembunuhan yang dilakukan Putri  akhirnya terkuak. Yakni dilatarbelakangi anaknya itu diduga sakit hati karena almarhum dianggap berani dengan ibunya.

"Anak saya (Putri) membunuh kakaknya kemungkinan membela saya. Kakaknya Sandra selalu berani dengan saya, sehingga sakit hati," ungkap Erni saat ditemui memorandum.co.id di rumah kosnya. 

Jadi Erni membantah bila motif pembunuhan karena disebabkan rebutan warisan. Dia mengaku, selama ini rumah masih kontrak dan Erni tidak bekerja. Sedangkan yang bekerja hanya Sandra sebagai karyawan bagian administrasi di perusahaan swasta di Driyorejo, Gresik. 

"Kalau anak saya Putri, driver online," ungkap Erni, janda tiga anak ini.

BACA JUGA:Wanita Bujangan Darmo Indah Selatan Dibunuh

Erni juga tidak mengelak bila awalnya keluarganya kontrak rumah di Jalan Darmo Indah Selatan Blok GG/17 Surabaya. Selama kumpul itulah, Erni mendapatkan perlakuan tidak mengenakkan dari Sandra. Seperti dibentak hingga tidak disapa. 

"Bila dituturi almarhum selalu berani kepada saya dan semena-mena. Sebagai ibu saya nelangsa. Mungkin merasa almarhum sudah bekerja dan gajinya besar jadi berani sama saya," jelas Erni. 

Puncaknya, setelah lebaran lalu terjadi cekcok dengan Sandra. Perbuatan itu diketahui Putri. Pasca kejadian, sebagai ibu akhirnya mengalah dan memilih indekos bersama dua anaknya Putri dan Jonathan di daerah Tandes.

"Sejak itu, nomor WhatsApp (WA) saya diblokir sama almarhum," beber dia. 

BACA JUGA:Mabuk, Hajar Anak, 3 Orang Dikerangkeng

Dari sinilah timbul sakit hati Putri terhadap Sandra. Keadaan ini dipendam Putri sudah setahun lamanya. Puncaknya pada Minggu 28 Juli 2024 sekitar pukul 00.00 WIB, Putri mendatangi rumah kontrakan Sandra untuk membuat perhitungan dan berujung pembunuhan.

Sumber: