Mengenal Proteina: Alternatif yang Cocok untuk Toping Mie
Kini, mie ayam juga memiliki beberapa toping unik, seperti proteina yang digunakan sebagai pengganti toping utama yaitu ayam.--Freepik
MEMORANDUM - Hidangan mie ayam termasuk makanan yang digemari masyarakat. Kini, mie ayam juga memiliki beberapa toping unik, seperti proteina yang digunakan sebagai pengganti toping utama yaitu ayam.
proteina juga memiliki beberapa manfaat yang tak kalah jauh dengan ayam, serta memiliki harga lebih murah dibanding ayam, sehingga beberapa penjual mie ayam menggunakannya sebagai alternatif penganti toping ayam.
Meski proteina sekilas tampilannya hampir tidak bisa dibedakan dengan ayam, tentunya proteina memiliki tekstur berbeda dengan ayam.
Proteina memiliki tekstur lebih alot dan keras, tetapi kembali lagi kalau cara memasaknya benar sesuai prosedur, maka tekstur proteina akan bisa kenyal dan padat.
Soal rasa tentunya berbeda dengan ayam. Rasa yang terkandung dalam proteina seperti tempe goreng.
Berikut kelebihan dan kekurangan proteina :
BACA JUGA:Tips Jitu Menikmati Kuliner Lezat di Surabaya
BACA JUGA:Rujak Cingur: Kuliner Khas Surabaya yang Kaya Rasa
Kelebihan
1. Menyehatkan: Tentu proteina lebih menyehatkan dibandingkan dengan ayam potong, bagaimana tidak sebelum menghasikan yang namanya produk proteina harus melalui pengendapan dari sari pati tepung berkali-kali dan akan menghasilkan proteina yang memiliki lemak nabati yang baik untuk kesehatan.
2. Murah Meriah: Tak bisa dipungkiri produk proteina ini memiliki harga jual yang murah dibandingkan dengan ayam potong.
3. Praktis: Berbeda dengan mie ayam toping ayam, yang harus dipotong kecil-kecil, maka proteina ini sendiri memiliki ukuran kecil-kecil di dalam kemasanya. Proteina hanya butuh Waktu sekitar 5 menit direbut untuk bisa dipakai sebagai toping mie.
4. Peningkatan Penjualan: Zaman sekarang jika orang-orang ingin makan itu tak selalu memikiran akan rasa, tetapi seberapa banyaknya porsi makanan itu dan harga yang relatif murah.
Kekurangan
1. Cara Mengolah: Walaupun proteina lebih praktis dibanding ayam, tetapi untuk mengolah proteina harus benar agar mendapatkan tekstur yang padat dan kenyal, jika cara mengolanya salah tidak sesuai prosedur yang ada dalam kemasan maka teksturnya alot.
2. Susah Didapat: Proteina ini sendiri jarang tersedia di toko offline sehingga harus memesan di toko online dan ada biaya ongkir tersendiri.
3. Ketidaktahuan Konsumen: Beberapa konsumen mungkin tidak tahu proteina, sehingga harus meyakinkan konsumen terlebih dahulu terkait proteina itu sendiri.
Namun perlu diingat bahwa proteina ini sendiri tidak bisa sepenuhnya mengantikan nutrisi yang sama dengan daging ayam. (mg21)
Sumber: